Beralih Kejudul: KAEDAH TATA BAHASA ALQURAN TIDAK MENGIKUTI KAEDAH TATA BAHASA ARAB.
by HILLMAN » Fri Oct 01, 2010 1:22 pm
pusing wrote:Maaf bung hilman..kalau anda keberatan ,sebaiknya anda langsung saja ajukan keberatan anda disini prihal tulisan yang saya ajukan dengan menyanggah sendiri salah satu jawaban dari pertanyaan anda tersebut.jangan berputar putar seperti orang bingung atau mau mencari cari kelemahan yang bisa dijadikan senjata untuk "memukul" orang .seperti yang anda lakukan terhadap bung botak.Setelah ini saya akan fakum dulu untuk waktu yang cukup lama karena kesibukan pekerjaan.Kembali saya ucapkan terima kasih karena telah membantu saya pribadi dan umat islam pada umumnya.
Salam bagi semua orang yang tahan pusing berfikir..
Bagiamana saya menanggapi tulisan anda yang panjang-panjang tersebut, jika dasar pemikiran anda saja, anda belum tentukan sendiri. Pertanyaan saya sederhana sekali, menurut tulisan anda tersebut, kesimpulan akhirnya apa ?
Apakah 2 kata عَرَبٌ dan اَعْرَابٌ tersebut artinya tetap "ARAB" atau sudah bukan "ARAB" lagi ?
Jika anda katakan "bukan Arab", akan saya berikan penjelasan pada anda, tetapi jika anda bilang "tetap Arab" artinya saya tidak perlu menjelaskan bahwa bahasa yang digunakan dalam Quran adalah memang bahasa Arab, yang terikat dalam kaidah-kaidah tatabahasa Arab tentunya.
Paham bukan ?
Mengenai mas Botak, adalah sama, ini bukan masalah mencari kelemahan, tetapi memperjelas apa yang perlu saya terangkan bagi beliau dan bagi pembaca.
Tentunya anda dapat lihat, bagaimana beliau dapat menuduh saya mengganti terjemahan, jika sumbernya sendiri melakukan metode penterjemahan yang sama seperti hal yang dia tuduhkan pada saya ?
Dan sebenarnya saya telah memiliki fakta bahwa penterjemah Quran menterjemahkan hal yang sama dengan diri saya, tetapi (maaf) saya bukanlah type manusia yang berpikir bahwa jika anda salah saya pasti benar., sehingga saya tidak meng-uploadnya untuk meng"counter" tuduhan beliau. Dan ingat, (insyaAllah) disetiap tulisan saya, (alhamdulillah) selalu saya sertakan sumber yang dapat anda periksa untuk dapat menyatakannya "benar".
InsyaAllah anda memahaminya.
Salam bagi semua yang berpikir.
by pusing » Fri Oct 01, 2010 7:07 pm
Disela sela kesibukan saya memaksakan diri mengintip lagi tulisan yang saya ajukan.
Bung hilman..anda mengajukan pertanyaan dua kata yang tidak menunjukkan perbedaan antara kata"عَرَبِياً"(dibaca `arabiyyan)dengan huruf "YA"bertasdid diakhir kata tsb. itu sudah saya jelaskan artinya "yang diikut sertakan kepada`Arab" atau "Serumpun dengan arab".sedangkan kata" عَرَبٌ"(dibaca '``Arabun")dengan tidak berhuruf"YA"bertasdid diakhir kata tsb, sudah saya jelaskan juga dan itu tetap artinya "`Arab" atau "1orang `arab" dan kata"اَعْرَابٌ(dibaca "a`raabun") adalah bentuk jamaknya.itu juga saya jelaskan tetap artinya "`Arab -`arab"atau "Orang orang arab seumumnya". Pernyataan anda "tetapi jika anda bilang "tetap Arab" artinya saya tidak perlu menjelaskan bahwa bahasa yang digunakan dalam Quran adalah memang bahasa Arab, yang terikat dalam kaidah-kaidah tatabahasa Arab tentunya".,Saya bertanya:
1.Tidak perlukah penjelasan tentang perbedaan kata antara "عَرَبِياً"(dibaca `arabiyyan)dengan huruf "YA"bertasdid diakhir kata tsb dengan kata "عَرَبٌ"(dibaca '``Arabun")dengan tidak berhuruf"YA"bertasdid diakhir kata tsb???

2.Pada surat (3;67)ما كانَ إِبرٰهيمُ يَهودِيًّا وَلا نَصرانِيًّا وَلٰكِن كانَ حَنيفًا مُسلِمًا وَما كانَ مِنَ المُشرِكينَterdapat kata" يَهودِيًّا "(dibaca"YAHUUDIYYAN")dengan berhuruf "YA" diakhir kata asalnya "يَهُوْدُ
Bung hilman..anda mengajukan pertanyaan dua kata yang tidak menunjukkan perbedaan antara kata"عَرَبِياً"(dibaca `arabiyyan)dengan huruf "YA"bertasdid diakhir kata tsb. itu sudah saya jelaskan artinya "yang diikut sertakan kepada`Arab" atau "Serumpun dengan arab".sedangkan kata" عَرَبٌ"(dibaca '``Arabun")dengan tidak berhuruf"YA"bertasdid diakhir kata tsb, sudah saya jelaskan juga dan itu tetap artinya "`Arab" atau "1orang `arab" dan kata"اَعْرَابٌ(dibaca "a`raabun") adalah bentuk jamaknya.itu juga saya jelaskan tetap artinya "`Arab -`arab"atau "Orang orang arab seumumnya". Pernyataan anda "tetapi jika anda bilang "tetap Arab" artinya saya tidak perlu menjelaskan bahwa bahasa yang digunakan dalam Quran adalah memang bahasa Arab, yang terikat dalam kaidah-kaidah tatabahasa Arab tentunya".,Saya bertanya:
1.Tidak perlukah penjelasan tentang perbedaan kata antara "عَرَبِياً"(dibaca `arabiyyan)dengan huruf "YA"bertasdid diakhir kata tsb dengan kata "عَرَبٌ"(dibaca '``Arabun")dengan tidak berhuruf"YA"bertasdid diakhir kata tsb???

2.Pada surat (3;67)ما كانَ إِبرٰهيمُ يَهودِيًّا وَلا نَصرانِيًّا وَلٰكِن كانَ حَنيفًا مُسلِمًا وَما كانَ مِنَ المُشرِكينَterdapat kata" يَهودِيًّا "(dibaca"YAHUUDIYYAN")dengan berhuruf "YA" diakhir kata asalnya "يَهُوْدُ
وَلَن تَرضىٰ عَنكَ اليَهودُ "(dibaca"YAHUUDU),dan surat(2;120)terdapat kata"الْيَهُوْدُ "dibaca"ALYAHUUDU")dengan tidak berhuruf"YA" bertasdid diakhir kata tsb.
Tidak perlukah penjelasan tentang perbedaan dua kata tersebut --->>يَهُوْدُ dan يَهودِيًّا
Tidak perlukah penjelasan tentang perbedaan dua kata tersebut --->>يَهُوْدُ dan يَهودِيًّا
3.Tidak perlukah penjelasan tentang perbedaan dua kata yaitu:"Muhammad"dan"Muhammadiyyah"???

4.Tidak perlukah penjelasan tentang perbedaan dua kata yaitu:"Ahmad"dan"Ahmadiyyah"???

dsb...

Saya ulang lagi bahwa huruf "YA"bertasdid diakhir kata benda ialah Nisbah yaitu merumpunkan/membangsakan/mengikut sertakan sesuatu kepada sesuatu sementara kedua duanya tidak sama.
contoh kata "muhammad" dengan "Muhammadiyyah"berhuruf "YA" bertasdid diakhir kata"Muhammad"berarti yang diikut sertakan kepada muhammad menjadi artinya bebasnya adalah"Pengikut muhammad"Bukan muhammadnya tapi menjelaskan"siapa siapa Yang diikut sertakan"
Terakhir saya sarankan sebaiknya anda lanjutkan lagi studi anda mengenai bahasa alquran dan bahasa arab.karena kelihatannya anda mempunyai kemampuan yang luar biasa
Mengenai bung botak,saya menganggap demikian karena pernyataan anda sendiri:
Note: Maaf sekali-sekali saya memakai "senjata" mereka sendiri.
by HILLMAN » Sat Oct 02, 2010 10:15 am

4.Tidak perlukah penjelasan tentang perbedaan dua kata yaitu:"Ahmad"dan"Ahmadiyyah"???

dsb...
Saya ulang lagi bahwa huruf "YA"bertasdid diakhir kata benda ialah Nisbah yaitu merumpunkan/membangsakan/mengikut sertakan sesuatu kepada sesuatu sementara kedua duanya tidak sama.
contoh kata "muhammad" dengan "Muhammadiyyah"berhuruf "YA" bertasdid diakhir kata"Muhammad"berarti yang diikut sertakan kepada muhammad menjadi artinya bebasnya adalah"Pengikut muhammad"Bukan muhammadnya tapi menjelaskan"siapa siapa Yang diikut sertakan"
Terakhir saya sarankan sebaiknya anda lanjutkan lagi studi anda mengenai bahasa alquran dan bahasa arab.karena kelihatannya anda mempunyai kemampuan yang luar biasa
Mengenai bung botak,saya menganggap demikian karena pernyataan anda sendiri:
Note: Maaf sekali-sekali saya memakai "senjata" mereka sendiri.
Maaf, jujur saja mas, saya “pusing” dengan gaya mengetik anda dan bukan isinya. Bagaimana saya dapat membaca dengan nyaman dalam menanggapi tulisan anda jika anda tidak dapat memisahkan paragraf dan baris ? Mohon lain kali jangan menulis seperti ini, agak sulit membacanya.
Rupanya anda sangat terobsesi dengan “ya tasydid”, mari kita sama-sama bahas.
Kita langsung dan singkat saja menelaah salah satu ayat dalam Quran yang menyatakan “Quran dalam bahasa Arab”.
Dalam Surah Taahaa ayat 113 ada tertulis kalimat قُرْآنًا عَرَبِيًّا – qur’aanan 'arabiyyan.
Dimana kata قُرْآنًا – qur’aanan merupakan man’ut dan kata
عَرَبِيًّا - 'arabiyyan adalah na’at-nya.
Sekarang kita telaah fakta yang kita dapati pada kata yang (maaf) anda paksakan menjadi pembenaran terhadap penyangkalan bahasa Arab adalah kaidah yang harus disematkan pada Quran, bukan sebaliknya.
Tertulis dalam Surah Ali Imran ayat 67 kalimat إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا - ibraahiimu yahuudiyyan
Artinya kata يَهُودِيًّا – yahuudiyyan menjadi na’at dari إِبْرَاهِيمُ – ibraahiimu.
Demikan juga kita telaah dengan kata Muhammadiyyah ataupun Ahmadiyyah, saat kata itu manjadi na’at dari isim didepannya. Sampai disini sepakat ya ?
Selanjutnya, perhatikan kesamaan pola “sifat mensifati” dari na’at dan man’ut dalam ayat-ayat Quran di atas.
Kata عَرَبِيًّا - 'arabiyyan dan يَهُودِيًّا – yahuudiyyan, sebagai na’at menjadi “panutan” dari sesuatu yang lebih “kecil” itulah sebabnya isim didepannya disebut man’ut, yaitu mengikuti sifat sesuatu yang lebih besar darinya.
Contoh :
Seorang Ibrahim mengikuti “sifat” rumpun Yahudi, jadi “seorang” itu lebih kecil dari “rumpun” bangsa bukan ?
Demikianlah makna kalimat قُرْآنًا عَرَبِيًّا – qur’aanan 'arabiyyan, yaitu Quran mengikuti “kaidah-kaidah yang berlaku dalam rumpun Arab” dalam hal ini termasuk kaidah bahasanya, bukan sebaliknya.
InsyaAllah berguna.
"Senjata" yang saya maksud adalah pola pikir bahwa "kalau saya salah maka beliau benar", sedangkan dalam tulisan beliau sendiri, beliau "salah" menuliskan sesuatu dan tidak serta merta menjadikan saya "benar". Karena (insyaAllah) saya menjadi benar disebabkan saya memberikan dalil yang (alhamdulillah) membenarkannya secara faktual .
Salam bagi semua orang yang berpikir.
Ke Bagian 1 2 3 4 5
Beralih Kejudul: KAEDAH TATA BAHASA ALQURAN TIDAK MENGIKUTI KAEDAH TATA BAHASA ARAB.
3 komentar:
apa yang saya cari, terima kasih
Mudah mudahan apa yang anda cari cukup menjelaskan..amiin.
wassalam
Nauczylem sie wiele
Posting Komentar