Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Berikut ini adalah rangkuman atau salinan dari hasil diskusi saya dengan salah seorang Atheis yang menuduh bahwa alquran dan muhammad rasulullah hanyalah kebohongan belaka.

Sebelumnya dan sesudahnya saya mohon maaf yang sebesar besarnya kepada semua pengunjung yang membaca rangkuman diskusi ini karena:
1.Saya dalam berdiskusi menggunakan akun samaran dengan nama "Pusing".
2.Dalam diskusi,saya sering terpancing emosi sehingga banyak perkataan saya, yang pembaca sangat tidak nyaman dalam menanggapinya.
3.Sangat tidak menutup kemungkinan banyak terjadi kesalahan penulisan dan makna.Oleh karena itu saya berharap kritik dan sarannya.

Selamat membaca.....


by pusing » Mon Dec 13, 2010 1:14 am
Hillman wrote:
Sudah saya katakan peci anda kebesaran, sehingga mata anda tertutup dan anda berlaku seperti seorang "pesulap" yang sengaja berbelit dan bertele-tele untuk mengelabuhi "penonton"nya dengan isapan jempol kosong tanpa makna.

1. Terlalu takabur anda mempropagandakan isapan jempol mengenai Al Quran bukan bahasa Arab, jika kaedah paling dasar dalam belajar bahasa Arab yaitu mengenai ISIM saja anda tidak tahu, bahkan makna DALAM dan LUAS saja tidak dapat anda bedakan, apalagi mengenai hal ilmiah yang lebih dalam dan lucunya menepuk dada meminta saya melayani isapan jempol ngalor ngidul anda.


Sayangnya, kalau saya menggunakan peci kebesaran, saya dapat melepaskannya kalau saya mau. Tapi anda berambut gondrong hingga menutup mata dengan peci kekecilan, anda tidak mau mencukurnya karena merasa nyaman dengan peci yang kekecilan.

Disaat saya menjelaskan kaedah bentuk kalimat(nahwu) yang saya ajukan mengenai kalimat فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin, anda menganggap bahwa saya sedang menjelaskan kaedah bentuk kata(sharaf), dalam hal ini bentuk isim. Bukan begitu?...Saya lihat begitu.

Begitupun penjelasan lain lain yang telah saya ajukan yang saya jelaskan mulai dari bentuk kata sampai bentuk kalimat bahkan hingga mengenai penggunaan harokat. Tapi lihatlah...anda tetap saja seperti menghasta kain sarung yang menanagkapnya berputar putar sebagai penjelasan masalah isim semata. Jadi siapa yang tidak melihat?. :lol: yang peci kebesaran ataukah yang peci kekecilan dengan rambut gondrong?? :lol:
Sebaiknya anda menentukan dahulu bahasan apa yang ingin anda angkat. Bentuk kata ? atau bentuk kalimat? :lol:

Dipersilahkan.... :lol:

by HILLMAN » Mon Dec 13, 2010 6:33 pm
pusing wrote:Sayangnya, kalau saya menggunakan peci kebesaran, saya dapat melepaskannya kalau saya mau. Tapi anda berambut gondrong hingga menutup mata dengan peci kekecilan, anda tidak mau mencukurnya karena merasa nyaman dengan peci yang kekecilan.

Disaat saya menjelaskan kaedah bentuk kalimat(nahwu) yang saya ajukan mengenai kalimat فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin, anda menganggap bahwa saya sedang menjelaskan kaedah bentuk kata(sharaf), dalam hal ini bentuk isim. Bukan begitu?...Saya lihat begitu.

Begitupun penjelasan lain lain yang telah saya ajukan yang saya jelaskan mulai dari bentuk kata sampai bentuk kalimat bahkan hingga mengenai penggunaan harokat. Tapi lihatlah...anda tetap saja seperti menghasta kain sarung yang menanagkapnya berputar putar sebagai penjelasan masalah isim semata. Jadi siapa yang tidak melihat?. :lol: yang peci kebesaran ataukah yang peci kekecilan dengan rambut gondrong?? :lol:
Sebaiknya anda menentukan dahulu bahasan apa yang ingin anda angkat. Bentuk kata ? atau bentuk kalimat? :lol:

Dipersilahkan.... :lol:



Baca kembali apa yang tertulis sebelum ini..... apakah anda sedang berupaya mengalihkan arah bahasan ? Apa yang anda tulis saat ini adalah upaya mencuci malu. :lol:

Saya ingatkan lagi :

1. Kata لُجِّىٍّ - lujjiyyin = luas membentang ATAU dalam ?

Lihat QS 24:40 sebagai fakta tertulis apakah anda memang mengetahui maknanya atau tidak ?

2. Kemudian saya kutip tulisan anda, yang menunjukan bukan saya yang tidak memahami anda, tetapi anda yang tidak paham mengenai kaedah "ISIM" :

pusing wrote: إسلامي adalah sebuah kata benda sifat (BUKAN ORANG)


Sedangkan kenyataannya berdasarkan kaedah tatabahasa Arab, setiap kata di luar FI'IL (KATA KERJA) dan HURUF HIJAIYAH tak bermakna, maka kata itu akan masuk pada ISIM (KATA BENDA).

Sahabat IFF dapat memeriksa di link ini http://arabic.web.id/pengenalan-fiil-isim-dan-huruf/

Artinya KATA SIFAT dan KATA GANTI ORANG adalah termasuk ISIM (KATA BENDA). Sekarang lihat tulisan anda. :lol:


Jadi pertanyaan saya pasti tetap sama :lol:


Apakah BUSANA ISLAMI itu "agama BUSANA serumpun dengan agama ISLAM" jika anda ngeyel berkata "bahasa AL QURAN serumpun dengan bahasa ARAB ?


Salam bagi semua orang yang tidak memakai topi kebesaran sambil mengisap jempol.


by pusing » Mon Dec 13, 2010 9:28 pm
HILLMAN WROTE:
Baca kembali apa yang tertulis sebelum ini..... apakah anda sedang berupaya mengalihkan arah bahasan ? Apa yang anda tulis saat ini adalah upaya mencuci malu. :lol


Lagi lagi anda menghasta kain sarung. Anda takut terbukti ya? kalau sifat sifat bahasa arab masuk dalam golongan fungsi bahasa alquran?? :lol:

Artinya Fungsi bahasa quran meliputi sifat sifat bahasa arab. :lol:

Karena anda menghindar terus menerus membahas bentuk kalimat, dan selalu menggiring saya kebahasan isim. :lol:

Hillman wrote:
Saya ingatkan lagi :

1. Kata لُجِّىٍّ - lujjiyyin = luas membentang ATAU dalam ?


luas membentang !!

Alasannya saya ulangi lagi ya:
لُجٌّ - Lujjun = Laut yang luas serta dalam.

yang luas serta dalam <<----Dalam bahasa indonesia sudah merupakan sifat dari laut..artinya beberapa sifat laut diantaranya adalah luas dan dalam.

Karena mendapat tambahan يّ -"ya"berharokat tasdid.
Dimana fungsi tersebut adalah membikin isim jamid nakirah(لُجٌّ - Lujjun ) menjadi kata sifat(لُجِّيٌّ - Lujjiyyun ). Paham??

Sampai disini sepakat ya, ini bahasan masalah "ISIM".

Nah, Otak anda yang beku saya ajak menjadi cair kepada bahasan bentuk kalimat:

فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin.

Isim yang nakirah diatas(لُجٌّ - Lujjun = Laut yang luas serta dalam). dan sudah menjadi kata sifat (لُجِّيٌّ - Lujjiyyun ), Masuk didalam kalimat na`at man`ut( Sifat dan yang disifati).

Saya tegaskan lagi prosesnya dengan pakai bahasa indonesia agar kebekuan otak anda menjadi cair mudah mudahan: :lol:

- Kata benda asli yang belum menentu yang dibikin menjadi sifat dimasukkan kedalam kalimat sifat dan yang disifati[ menjadi peluas sifat asalnya. Salah tidak kalau maknanya menjadi meluas serta mendalam/dalam??

Nah sinonimnya adalah YANG LUAS MEMBENTANG
!! Sepakat ya? :heart:

Anda takut ya kalau alquran yang selama ini anda anggap tidak ilmiah, karena dikorek lagi lebih dalam dari sudut pangkal tata bahasanya menjadi Ilmiah?? :lol:

Hillman wrote:
2. Kemudian saya kutip tulisan anda, yang menunjukan bukan saya yang tidak memahami anda, tetapi anda yang tidak paham mengenai kaedah "ISIM" :

Pusing wrote:
إسلامي adalah sebuah kata benda sifat (BUKAN ORANG)

Sedangkan kenyataannya berdasarkan kaedah tatabahasa Arab, setiap kata di luar FI'IL (KATA KERJA) dan HURUF HIJAIYAH tak bermakna, maka kata itu akan masuk pada ISIM (KATA BENDA).

Sahabat IFF dapat memeriksa di link ini http://arabic.web.id/pengenalan-fiil-isim-dan-huruf/

Artinya KATA SIFAT dan KATA GANTI ORANG adalah termasuk ISIM (KATA BENDA). Sekarang lihat tulisan anda. :lol:


Jadi pertanyaan saya pasti tetap sama :lol:


Apakah BUSANA ISLAMI itu "agama BUSANA serumpun dengan agama ISLAM" jika anda ngeyel berkata "bahasa AL QURAN serumpun dengan bahasa ARAB ?


Salam bagi semua orang yang tidak memakai topi kebesaran sambil mengisap jempol.


Disinilah GUOOBLOGNYA anda.
Jawaban anda justru membenarkan penjelasan yang saya ajukan:
إسلامي adalah sebuah kata benda sifat (BUKAN ORANG

Cuma sayangnya saya kurang lengkap menjelaskannya bahwa isim yang menunjukkan berkaitan dengan sifat adalah salah satu dari bagian ISIM. Jadi berfikir anda tidak sampai kesana :lol:

Sampai disini sepakat ya?? Itu bahasan ISM. :lol:

Nah, sekarang OTAK anda yang beku saya ajak cair kepada bahasan bentuk kalimat:
ملابس إسلامي - malabis 'islamy. Fungsi jenis sifat islam dimasukkan dalam golongan fungsi busana.
Menjadi makananya adalah busana yang bersifat keislaman atau cari sendiri kalimat yang sinonim.


Apakah BUSANA ISLAMI itu "agama BUSANA serumpun dengan agama ISLAM" jika anda ngeyel berkata "bahasa AL QURAN serumpun dengan bahasa ARAB ?

Diatas ini pertanyaan yang tidak nyambung dan tidak mampu membuat sinonim kalimat. :lol:

Ini masih seputar kaedah tata bahasa, belum meningkat ke sastra, nyangkut terus di masalah ISIM. :lol:

Sebaiknya anda jangan memfitnah lagi ya, dan kembali kejalan yang benar. :heart:


Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama


Tidak ada komentar:

يّ - "Ya" bertasdid diakhir Isim jamid nakirah. Bagian 8

Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Berikut ini adalah rangkuman atau salinan dari hasil diskusi saya dengan salah seorang Atheis yang menuduh bahwa alquran dan muhammad rasulullah hanyalah kebohongan belaka.

Sebelumnya dan sesudahnya saya mohon maaf yang sebesar besarnya kepada semua pengunjung yang membaca rangkuman diskusi ini karena:
1.Saya dalam berdiskusi menggunakan akun samaran dengan nama "Pusing".
2.Dalam diskusi,saya sering terpancing emosi sehingga banyak perkataan saya, yang pembaca sangat tidak nyaman dalam menanggapinya.
3.Sangat tidak menutup kemungkinan banyak terjadi kesalahan penulisan dan makna.Oleh karena itu saya berharap kritik dan sarannya.

Selamat membaca.....


by pusing » Mon Dec 13, 2010 1:14 am
Hillman wrote:
Sudah saya katakan peci anda kebesaran, sehingga mata anda tertutup dan anda berlaku seperti seorang "pesulap" yang sengaja berbelit dan bertele-tele untuk mengelabuhi "penonton"nya dengan isapan jempol kosong tanpa makna.

1. Terlalu takabur anda mempropagandakan isapan jempol mengenai Al Quran bukan bahasa Arab, jika kaedah paling dasar dalam belajar bahasa Arab yaitu mengenai ISIM saja anda tidak tahu, bahkan makna DALAM dan LUAS saja tidak dapat anda bedakan, apalagi mengenai hal ilmiah yang lebih dalam dan lucunya menepuk dada meminta saya melayani isapan jempol ngalor ngidul anda.


Sayangnya, kalau saya menggunakan peci kebesaran, saya dapat melepaskannya kalau saya mau. Tapi anda berambut gondrong hingga menutup mata dengan peci kekecilan, anda tidak mau mencukurnya karena merasa nyaman dengan peci yang kekecilan.

Disaat saya menjelaskan kaedah bentuk kalimat(nahwu) yang saya ajukan mengenai kalimat فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin, anda menganggap bahwa saya sedang menjelaskan kaedah bentuk kata(sharaf), dalam hal ini bentuk isim. Bukan begitu?...Saya lihat begitu.

Begitupun penjelasan lain lain yang telah saya ajukan yang saya jelaskan mulai dari bentuk kata sampai bentuk kalimat bahkan hingga mengenai penggunaan harokat. Tapi lihatlah...anda tetap saja seperti menghasta kain sarung yang menanagkapnya berputar putar sebagai penjelasan masalah isim semata. Jadi siapa yang tidak melihat?. :lol: yang peci kebesaran ataukah yang peci kekecilan dengan rambut gondrong?? :lol:
Sebaiknya anda menentukan dahulu bahasan apa yang ingin anda angkat. Bentuk kata ? atau bentuk kalimat? :lol:

Dipersilahkan.... :lol:

by HILLMAN » Mon Dec 13, 2010 6:33 pm
pusing wrote:Sayangnya, kalau saya menggunakan peci kebesaran, saya dapat melepaskannya kalau saya mau. Tapi anda berambut gondrong hingga menutup mata dengan peci kekecilan, anda tidak mau mencukurnya karena merasa nyaman dengan peci yang kekecilan.

Disaat saya menjelaskan kaedah bentuk kalimat(nahwu) yang saya ajukan mengenai kalimat فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin, anda menganggap bahwa saya sedang menjelaskan kaedah bentuk kata(sharaf), dalam hal ini bentuk isim. Bukan begitu?...Saya lihat begitu.

Begitupun penjelasan lain lain yang telah saya ajukan yang saya jelaskan mulai dari bentuk kata sampai bentuk kalimat bahkan hingga mengenai penggunaan harokat. Tapi lihatlah...anda tetap saja seperti menghasta kain sarung yang menanagkapnya berputar putar sebagai penjelasan masalah isim semata. Jadi siapa yang tidak melihat?. :lol: yang peci kebesaran ataukah yang peci kekecilan dengan rambut gondrong?? :lol:
Sebaiknya anda menentukan dahulu bahasan apa yang ingin anda angkat. Bentuk kata ? atau bentuk kalimat? :lol:

Dipersilahkan.... :lol:



Baca kembali apa yang tertulis sebelum ini..... apakah anda sedang berupaya mengalihkan arah bahasan ? Apa yang anda tulis saat ini adalah upaya mencuci malu. :lol:

Saya ingatkan lagi :

1. Kata لُجِّىٍّ - lujjiyyin = luas membentang ATAU dalam ?

Lihat QS 24:40 sebagai fakta tertulis apakah anda memang mengetahui maknanya atau tidak ?

2. Kemudian saya kutip tulisan anda, yang menunjukan bukan saya yang tidak memahami anda, tetapi anda yang tidak paham mengenai kaedah "ISIM" :

pusing wrote: إسلامي adalah sebuah kata benda sifat (BUKAN ORANG)


Sedangkan kenyataannya berdasarkan kaedah tatabahasa Arab, setiap kata di luar FI'IL (KATA KERJA) dan HURUF HIJAIYAH tak bermakna, maka kata itu akan masuk pada ISIM (KATA BENDA).

Sahabat IFF dapat memeriksa di link ini http://arabic.web.id/pengenalan-fiil-isim-dan-huruf/

Artinya KATA SIFAT dan KATA GANTI ORANG adalah termasuk ISIM (KATA BENDA). Sekarang lihat tulisan anda. :lol:


Jadi pertanyaan saya pasti tetap sama :lol:


Apakah BUSANA ISLAMI itu "agama BUSANA serumpun dengan agama ISLAM" jika anda ngeyel berkata "bahasa AL QURAN serumpun dengan bahasa ARAB ?


Salam bagi semua orang yang tidak memakai topi kebesaran sambil mengisap jempol.


by pusing » Mon Dec 13, 2010 9:28 pm
HILLMAN WROTE:
Baca kembali apa yang tertulis sebelum ini..... apakah anda sedang berupaya mengalihkan arah bahasan ? Apa yang anda tulis saat ini adalah upaya mencuci malu. :lol


Lagi lagi anda menghasta kain sarung. Anda takut terbukti ya? kalau sifat sifat bahasa arab masuk dalam golongan fungsi bahasa alquran?? :lol:

Artinya Fungsi bahasa quran meliputi sifat sifat bahasa arab. :lol:

Karena anda menghindar terus menerus membahas bentuk kalimat, dan selalu menggiring saya kebahasan isim. :lol:

Hillman wrote:
Saya ingatkan lagi :

1. Kata لُجِّىٍّ - lujjiyyin = luas membentang ATAU dalam ?


luas membentang !!

Alasannya saya ulangi lagi ya:
لُجٌّ - Lujjun = Laut yang luas serta dalam.

yang luas serta dalam <<----Dalam bahasa indonesia sudah merupakan sifat dari laut..artinya beberapa sifat laut diantaranya adalah luas dan dalam.

Karena mendapat tambahan يّ -"ya"berharokat tasdid.
Dimana fungsi tersebut adalah membikin isim jamid nakirah(لُجٌّ - Lujjun ) menjadi kata sifat(لُجِّيٌّ - Lujjiyyun ). Paham??

Sampai disini sepakat ya, ini bahasan masalah "ISIM".

Nah, Otak anda yang beku saya ajak menjadi cair kepada bahasan bentuk kalimat:

فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin.

Isim yang nakirah diatas(لُجٌّ - Lujjun = Laut yang luas serta dalam). dan sudah menjadi kata sifat (لُجِّيٌّ - Lujjiyyun ), Masuk didalam kalimat na`at man`ut( Sifat dan yang disifati).

Saya tegaskan lagi prosesnya dengan pakai bahasa indonesia agar kebekuan otak anda menjadi cair mudah mudahan: :lol:

- Kata benda asli yang belum menentu yang dibikin menjadi sifat dimasukkan kedalam kalimat sifat dan yang disifati[ menjadi peluas sifat asalnya. Salah tidak kalau maknanya menjadi meluas serta mendalam/dalam??

Nah sinonimnya adalah YANG LUAS MEMBENTANG
!! Sepakat ya? :heart:

Anda takut ya kalau alquran yang selama ini anda anggap tidak ilmiah, karena dikorek lagi lebih dalam dari sudut pangkal tata bahasanya menjadi Ilmiah?? :lol:

Hillman wrote:
2. Kemudian saya kutip tulisan anda, yang menunjukan bukan saya yang tidak memahami anda, tetapi anda yang tidak paham mengenai kaedah "ISIM" :

Pusing wrote:
إسلامي adalah sebuah kata benda sifat (BUKAN ORANG)

Sedangkan kenyataannya berdasarkan kaedah tatabahasa Arab, setiap kata di luar FI'IL (KATA KERJA) dan HURUF HIJAIYAH tak bermakna, maka kata itu akan masuk pada ISIM (KATA BENDA).

Sahabat IFF dapat memeriksa di link ini http://arabic.web.id/pengenalan-fiil-isim-dan-huruf/

Artinya KATA SIFAT dan KATA GANTI ORANG adalah termasuk ISIM (KATA BENDA). Sekarang lihat tulisan anda. :lol:


Jadi pertanyaan saya pasti tetap sama :lol:


Apakah BUSANA ISLAMI itu "agama BUSANA serumpun dengan agama ISLAM" jika anda ngeyel berkata "bahasa AL QURAN serumpun dengan bahasa ARAB ?


Salam bagi semua orang yang tidak memakai topi kebesaran sambil mengisap jempol.


Disinilah GUOOBLOGNYA anda.
Jawaban anda justru membenarkan penjelasan yang saya ajukan:
إسلامي adalah sebuah kata benda sifat (BUKAN ORANG

Cuma sayangnya saya kurang lengkap menjelaskannya bahwa isim yang menunjukkan berkaitan dengan sifat adalah salah satu dari bagian ISIM. Jadi berfikir anda tidak sampai kesana :lol:

Sampai disini sepakat ya?? Itu bahasan ISM. :lol:

Nah, sekarang OTAK anda yang beku saya ajak cair kepada bahasan bentuk kalimat:
ملابس إسلامي - malabis 'islamy. Fungsi jenis sifat islam dimasukkan dalam golongan fungsi busana.
Menjadi makananya adalah busana yang bersifat keislaman atau cari sendiri kalimat yang sinonim.


Apakah BUSANA ISLAMI itu "agama BUSANA serumpun dengan agama ISLAM" jika anda ngeyel berkata "bahasa AL QURAN serumpun dengan bahasa ARAB ?

Diatas ini pertanyaan yang tidak nyambung dan tidak mampu membuat sinonim kalimat. :lol:

Ini masih seputar kaedah tata bahasa, belum meningkat ke sastra, nyangkut terus di masalah ISIM. :lol:

Sebaiknya anda jangan memfitnah lagi ya, dan kembali kejalan yang benar. :heart:


Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: