Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
by HILLMAN » Mon Dec 13, 2010 12:19 am
by HILLMAN » Mon Dec 13, 2010 12:19 am
Sudah saya katakan peci anda kebesaran, sehingga mata anda tertutup dan anda berlaku seperti seorang "pesulap" yang sengaja berbelit dan bertele-tele untuk mengelabuhi "penonton"nya dengan isapan jempol kosong tanpa makna.
1. Terlalu takabur anda mempropagandakan isapan jempol mengenai Al Quran bukan bahasa Arab, jika kaedah paling dasar dalam belajar bahasa Arab yaitu mengenai ISIM saja anda tidak tahu, bahkan makna DALAM dan LUAS saja tidak dapat anda bedakan, apalagi mengenai hal ilmiah yang lebih dalam dan lucunya menepuk dada meminta saya melayani isapan jempol ngalor ngidul anda.
2. Anda terlalu buta dan beku sehingga kalimat فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin, tidak dapat anda maknai sesuai kaedahnya yaitu LAUT yang masuk dalam (isim) golongan jenisnya yang DALAM, itulah sebabnya disebut LAUT DALAM bukan LAUT SERUMPUN DENGAN DALAM.
Dan dengan pikiran anda yang "pusing" dan sengaja berbelit maka benar sekali anda akan memaknai kalimat di atas menjadi FUNGSI JENIS SIFAT LAUT YANG LUAS MEMBENTANG DIMASUKKAN DALAM GOLONGAN FUNGSI LAUT, atau lebih tepat sesuai pola pikir anda adalah LAUT SERUMPUN DENGAN DALAM.
3. Dengan ketidak-tahuan mengenai kaedah ISIM, wajar jika anda tidak dapat memaknai kalimat اَلّٰلهُ وَلِيٌّ -ALLAAHU WALIYYUN.
Kita lihat dalam Al Quran (orang Arab) sendiri, apakah arti WALIYYUN itu ?
وذر dan tinggalkanlah
الذين orang-orang yang
اتخذوا menjadikan
دينهم agama mereka
لعبا permainan
ولهوا dan senda gurau
وغرتهم dan menipu mereka
الحيوة kehidupan
الدنيا dunia
وذكر dan peringatkanlah
به dengannya
أن bahwa
تبسل dijerumuskan
نفس jiwa
بما disebabkan apa
كسبت ia kerjakan
ليس tidak ada
لها baginya
من dari
دون selain
الله - allaahi = Allah
ولي - waliyyun = pelindung
ولا dan tidak
شفيع- syafii'un = penolong
وإن dan jika
تعدل ia menebus
كل segala
عدل tebusan
لا tidak
يؤخذ diterima
منها dari padanya
أولئك mereka itulah
الذين orang-orang yang
أبسلوا dijerumuskan
بما disebabkan apa
كسبوا mereka kerjakan
لهم bagi mereka
شراب minuman
من dari
حميم air yang mendidih
وعذاب dan azab
أليم sangat pedih
بما disebabkan apa
كانوا mereka adalah
يكفرون mereka kafir
وَذَرِ الَّذِينَ اتَّخَذُواْ دِينَهُمْ لَعِباً وَلَهْواً وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَذَكِّرْ بِهِ أَن تُبْسَلَ نَفْسٌ بِمَا كَسَبَتْ لَيْسَ لَهَا مِن دُونِ اللّهِ وَلِيٌّ وَلاَ شَفِيعٌ وَإِن تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لاَّ يُؤْخَذْ مِنْهَا أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ أُبْسِلُواْ بِمَا كَسَبُواْ لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُواْ يَكْفُرُونَ
wadzari alladziina ittakhadzuu diinahum la'iban walahwan wagharrat-humu alhayaatu alddunyaa wadzakkir bihi an tubsala nafsun bimaa kasabat laysa lahaa min duuni allaahi waliyyun walaa syafii'un wa-in ta'dil kulla 'adlin laa yu/khadz minhaa ulaa-ika alladziina ubsiluu bimaa kasabuu lahum syaraabun min hamiimin wa'adzaabun aliimun bimaa kaanuu yakfuruuna
[QS 6:70] Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah dengannya agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya selain Allah sebagai pelindung dan tidak pula sebagai penolong. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.
Perhatikan kalimat “Allah sebagai pelindung dan penolong”, BUKAN “Allah yang serumpun dengan "pelindung" dan "penolong"”, seperti isapan jempol anda.
Btw, bukankah PENOLONG = PELINDUNG = ISIM ? Paham ?
Salam bagi semua orang yang berpikir tanpa pusing, resah, gelisah dan bersumpah serapah.
1. Terlalu takabur anda mempropagandakan isapan jempol mengenai Al Quran bukan bahasa Arab, jika kaedah paling dasar dalam belajar bahasa Arab yaitu mengenai ISIM saja anda tidak tahu, bahkan makna DALAM dan LUAS saja tidak dapat anda bedakan, apalagi mengenai hal ilmiah yang lebih dalam dan lucunya menepuk dada meminta saya melayani isapan jempol ngalor ngidul anda.
2. Anda terlalu buta dan beku sehingga kalimat فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin, tidak dapat anda maknai sesuai kaedahnya yaitu LAUT yang masuk dalam (isim) golongan jenisnya yang DALAM, itulah sebabnya disebut LAUT DALAM bukan LAUT SERUMPUN DENGAN DALAM.
Dan dengan pikiran anda yang "pusing" dan sengaja berbelit maka benar sekali anda akan memaknai kalimat di atas menjadi FUNGSI JENIS SIFAT LAUT YANG LUAS MEMBENTANG DIMASUKKAN DALAM GOLONGAN FUNGSI LAUT, atau lebih tepat sesuai pola pikir anda adalah LAUT SERUMPUN DENGAN DALAM.

3. Dengan ketidak-tahuan mengenai kaedah ISIM, wajar jika anda tidak dapat memaknai kalimat اَلّٰلهُ وَلِيٌّ -ALLAAHU WALIYYUN.
Kita lihat dalam Al Quran (orang Arab) sendiri, apakah arti WALIYYUN itu ?
وذر dan tinggalkanlah
الذين orang-orang yang
اتخذوا menjadikan
دينهم agama mereka
لعبا permainan
ولهوا dan senda gurau
وغرتهم dan menipu mereka
الحيوة kehidupan
الدنيا dunia
وذكر dan peringatkanlah
به dengannya
أن bahwa
تبسل dijerumuskan
نفس jiwa
بما disebabkan apa
كسبت ia kerjakan
ليس tidak ada
لها baginya
من dari
دون selain
الله - allaahi = Allah
ولي - waliyyun = pelindung
ولا dan tidak
شفيع- syafii'un = penolong
وإن dan jika
تعدل ia menebus
كل segala
عدل tebusan
لا tidak
يؤخذ diterima
منها dari padanya
أولئك mereka itulah
الذين orang-orang yang
أبسلوا dijerumuskan
بما disebabkan apa
كسبوا mereka kerjakan
لهم bagi mereka
شراب minuman
من dari
حميم air yang mendidih
وعذاب dan azab
أليم sangat pedih
بما disebabkan apa
كانوا mereka adalah
يكفرون mereka kafir
وَذَرِ الَّذِينَ اتَّخَذُواْ دِينَهُمْ لَعِباً وَلَهْواً وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَذَكِّرْ بِهِ أَن تُبْسَلَ نَفْسٌ بِمَا كَسَبَتْ لَيْسَ لَهَا مِن دُونِ اللّهِ وَلِيٌّ وَلاَ شَفِيعٌ وَإِن تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لاَّ يُؤْخَذْ مِنْهَا أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ أُبْسِلُواْ بِمَا كَسَبُواْ لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُواْ يَكْفُرُونَ
wadzari alladziina ittakhadzuu diinahum la'iban walahwan wagharrat-humu alhayaatu alddunyaa wadzakkir bihi an tubsala nafsun bimaa kasabat laysa lahaa min duuni allaahi waliyyun walaa syafii'un wa-in ta'dil kulla 'adlin laa yu/khadz minhaa ulaa-ika alladziina ubsiluu bimaa kasabuu lahum syaraabun min hamiimin wa'adzaabun aliimun bimaa kaanuu yakfuruuna
[QS 6:70] Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah dengannya agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya selain Allah sebagai pelindung dan tidak pula sebagai penolong. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.
Perhatikan kalimat “Allah sebagai pelindung dan penolong”, BUKAN “Allah yang serumpun dengan "pelindung" dan "penolong"”, seperti isapan jempol anda.
Btw, bukankah PENOLONG = PELINDUNG = ISIM ? Paham ?
Salam bagi semua orang yang berpikir tanpa pusing, resah, gelisah dan bersumpah serapah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar