by HILLMAN » Tue Nov 23, 2010 9:13 am
Maaf, bahkan “firman” yang telah tertulis dengan demikian jelas saja anda pelintir agar sesuai dengan syahwat anda.

innaa ja'alnaahu qur-aanan 'arabiyyan la'allakum ta'qiluunaa
[QS 43:3] Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).

bilisaanin 'arabiyyin mubiinin
[QS 26:195] dengan bahasa Arab yang jelas.
Salam bagi semua orang yang berpikir.

innaa ja'alnaahu qur-aanan 'arabiyyan la'allakum ta'qiluunaa
[QS 43:3] Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).

bilisaanin 'arabiyyin mubiinin
[QS 26:195] dengan bahasa Arab yang jelas.
Salam bagi semua orang yang berpikir.
by Ayam Jago » Tue Nov 23, 2010 9:32 am
Berkata Ibnu Katsir rohimahulloh Ta’ala: Karena sesungguhnya bahasa arab adalah sefasih-fasih bahasa, sejelas-jelas bahasa, bahasa yang sangat luas dan paling lengkap, serta bahasa yang paling banyak menyampaikan kepada makna-makna yang diterima oleh jiwa, maka oleh karena inilah diturunkan kitab–kitab yang paling mulia dengan bahasa-bahasa yang paling mulia………sampai akhir ucapan beliau rohimahulloh.
Berkata syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh di dalam kitabnya Iqtidho Ash-shiroothol Mustaqiim hal. 162: Sesungguhnya Alloh tatkala menurunkan kitab-Nya dengan lisan orang-orang Arab, dan menjadikan Rosul-Nya sebagai muballigh dari-Nya yang menyampaikan Al-Qur’an dan Al-Hikmah dengan lisannya orang Arab, serta menjadikan As-Saabiquun (para sahabat Nabi) berbicara dengan lisan orang Arab, maka tidak ada jalan untuk memelihara agama ini dan mempelajarinya kecuali dengan memelihara lisan orang Arab ini. Sehingga mempelajarinya merupakan bagaian dari agama, dan menyampaikan kepada penegakan syiar-syiar agama.
Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman ketika mensifatkan kitab-Nya:
قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
(Ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa. {Az-Zumar : 28}.
Maka Alloh mensifatkannya dengan sifat lurus, sebagaimana Dia mensifatkannya dengan sifat jelas di dalam Firman-Nya:
بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ
Dengan bahasa arab yang jelas. {Asy-Syu’aroo : 195}.
Dan sebagaimana pula Alloh mensifatkannya dengan adil pada Firman-Nya:
وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَاهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang adil) dalam bahasa Arab. {Ar-Ro’d : 37}.
HILLMAN wrote:Maaf, bahkan “firman” yang telah tertulis dengan demikian jelas saja anda pelintir agar sesuai dengan syahwat anda.
innaa ja'alnaahu qur-aanan 'arabiyyan la'allakum ta'qiluunaa
[QS 43:3] Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).
bilisaanin 'arabiyyin mubiinin
[QS 26:195] dengan bahasa Arab yang jelas.
Salam bagi semua orang yang berpikir.
Berkata Ibnu Katsir rohimahulloh Ta’ala: Karena sesungguhnya bahasa arab adalah sefasih-fasih bahasa, sejelas-jelas bahasa, bahasa yang sangat luas dan paling lengkap, serta bahasa yang paling banyak menyampaikan kepada makna-makna yang diterima oleh jiwa, maka oleh karena inilah diturunkan kitab–kitab yang paling mulia dengan bahasa-bahasa yang paling mulia………sampai akhir ucapan beliau rohimahulloh.
Berkata syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh di dalam kitabnya Iqtidho Ash-shiroothol Mustaqiim hal. 162: Sesungguhnya Alloh tatkala menurunkan kitab-Nya dengan lisan orang-orang Arab, dan menjadikan Rosul-Nya sebagai muballigh dari-Nya yang menyampaikan Al-Qur’an dan Al-Hikmah dengan lisannya orang Arab, serta menjadikan As-Saabiquun (para sahabat Nabi) berbicara dengan lisan orang Arab, maka tidak ada jalan untuk memelihara agama ini dan mempelajarinya kecuali dengan memelihara lisan orang Arab ini. Sehingga mempelajarinya merupakan bagaian dari agama, dan menyampaikan kepada penegakan syiar-syiar agama.
Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman ketika mensifatkan kitab-Nya:
قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
(Ialah) Al Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa. {Az-Zumar : 28}.
Maka Alloh mensifatkannya dengan sifat lurus, sebagaimana Dia mensifatkannya dengan sifat jelas di dalam Firman-Nya:
بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ
Dengan bahasa arab yang jelas. {Asy-Syu’aroo : 195}.
Dan sebagaimana pula Alloh mensifatkannya dengan adil pada Firman-Nya:
وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَاهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang adil) dalam bahasa Arab. {Ar-Ro’d : 37}.
by HILLMAN » Tue Nov 23, 2010 9:52 am
Mas Ayam Jago sebagai penganut ajaran Islam juga sependapat dengan saya rupanya. 
Jadi dengan segala fakta yang telah saya berikan bahwa al Quran adalah sebuah "kitab" berbahasa Arab telah sangat jelas dan saat ini mas Pusing dengan segala cara memelintir makna agar sesuai dengan syahwatnya bahwa bahasa Al Quran bukan bahasa Arab.
Salam bagi semua yang berpikir.
Jadi dengan segala fakta yang telah saya berikan bahwa al Quran adalah sebuah "kitab" berbahasa Arab telah sangat jelas dan saat ini mas Pusing dengan segala cara memelintir makna agar sesuai dengan syahwatnya bahwa bahasa Al Quran bukan bahasa Arab.
Salam bagi semua yang berpikir.
by pusing » Wed Nov 24, 2010 9:28 pm
Yang anda maksud itu firman atau semata mata satu terjemah dari firmanNya saja???
Maaf juga.Sayang sekali,penjelasan yang telah saya ajukan mengenai perbedaan makna antara kata عَرَبٌ -`Arabun dengan عَرَبِيٌّ -`Arabiyyun, yang kenyataannya, Allah(Alquran ) sendiri yang membedakannya, bukan syahwat saya, sampai detik ini belum ada satu orang atheis pun termasuk Ali Sina di Situs kacangan ini yang mampu memahami dan menyanggahnya. Melainkan hanya ikut ikutan tafsir dan terjemah yang dijadikan acuan untuk memfitnah alquran dan melahirkan pengikutnya menjadi Cult of personality.
Lagi pula,lihatlah diri anda yang tidak konsisten!. Dulu anda tidak malu malu mengaku sebagai banci umat islam yang tidak menggunakan ajaran Islam,tetapi kenyataannya sekarang adalah anda atheis yang bersandar juga kepada alquran yang menurut syahwat anda, alquran tersebut adalah karang karangan Muhammad dan andapun menyalahkannya..Bukan begitu?? IRONIS sekali…
Sayangnya juga, tidak ada keuntungan bagi saya membikin alquran menjadi menurut Syahwat saya. Justru sebaliknya, saya merasa rugi kalau tidak mengikuti maunya alquran. Dan lihatlah lagi diri anda. Bahkan anda sampai saat ini pun belum mengajukan bagaimana prosesnya dengan disiplin Ilmu yang benar, anda menjelaskan hingga terjadi terjemah seperti yang anda ajukan.
Terjemah yang lebih dekat dapat mewakili ayat tersebut adalah:
إِنّا جَعَلنٰهُ قُرءٰنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُم تَعقِلونَ
Sesungguhnya Kami membuat yang demikian(kitab) menjadi bentukan pandangan menurut bacaannya yang berbahasa serumpun dengan bahasa arab. Semoga kalian memahami.(43;3)
Kalau anda tidak melepaskan selepas lepasnya semua ilmu yang ada pada diri anda, dan memulai kembali dari awal, untuk mau meraih prinsip dasar dari disiplin nilai nilai Ilmu yang terkandung didalam alquran menurut pola para rasulNya ke dalam hati anda, maka dapat dipastikan kalau anda saat ini sedang melotot, diam terpaku dan bertanya Tanya: Ada apa itu??kok bisa begitu terjemahnya??, Karena belum ada yang dapat anda comot dari internet yang menjadi sanggahan bagi anda yang menurut anda internet itu adalah perpustakaan luar biasa.
Kalau Ali Sina dan seluruh pengikut yang fanatis mau mempunyai keinginan yang sepenuh hati pasti saya akan berikan satu persatu berupa kebenaran yang menjadi prinsip dasar dari nilai nilai Ilmu yang terkandung didalam alquran menurut pola para rasulNya. Kalau tidak, Maaf, tolong sebaiknya anda anda hentikan fitnah dari situs ini atau anda anda yang atheis akan mendapatkan terus menerus kesalahan kesalahan yang ada pada semua tulisannya yang saya beberkan satu persatu. Dan anda anda akan malu dihadapan dunia pada umumnya juga Indonesia khususnya.
Kalau terjemahnya seperti itu, maka seharusnya bunyi ayatnya yang tepat seperti begini:
بِلِسَانٍ عَرَبٍ مُّبِيْنٍ
- bilisaanin 'arabin mubiinin.dengan bahasa Arab yang jelas. Betul tidak??
Terjemah yang lebih dekat dapat mewakili ayat tersebut adalah
بِلِسانٍ عَرَبِىٍّ مُبينٍ
Menurut bahasa yang serumpun dengan bahasa arab demikian gamblang.
Yang diatas tersebut adalah tafsir alquran menurut Ibnu katsir dan bukan menurut ayat ayat lain yang saling jelas menjelaskan sesamanya. Dimana, persatu ayat langsung ditafsirkan oleh beliau tanpa bersandar kepada sudut ayat ayat seluruhnya.
Dan masih banyak lagi tafsir tafsir menurut Imam A , Imam B dan Imam imam lainnya.
Kalau bentuk berfikir umat islam masih fanatis bersandar kepada para Imam begini,Bagaimana pertanggung jawaban dihadapan Allah ketika ditanya Maa Imaamuka??Apakah jawabannya adalah Imam A? atau Ibnu katsir dan lain lain??
Wajar kalau tafsir dan terjemah alquran, dibajak dan dijadikan acuan oleh Ali Sina dan gerombolannya untuk menambahkan lagi daftar perpecahan ummat islam bahkan memurtadkannya.
Bagaimana tidak? Persoalan bahasa arab dari dahulu hingga sekarang terus berkembang mengalami perubahan perubahan kaedah dan bentuknya dan akhirnya pasti mengalami perbedaan yang kontradiktif terhadap kaedah kaedah yang berlaku didalam tata bahasa alquran itu sendiri.
Apakah kemurnian alquran memiliki sifat bahasa seperti itu??
Apakah bahasa arab yang mengalami banyak kontradiktif tersebut yang menjadi ukuran, bagi alquran?Terjadinya hal itu, Jelas,Ini adalah sebuah pemutar balikkan terhadap kedudukan dan fungsi alquran itu sendiri..
Apakah alquran berupa kesadaran bangsa arab???
Sadarlah wahai saudaraku.Makna didalam alquran sudah dicabik cabik mulai dari Zaman kepemimpinan Muawwiyah yang akhirnya berubah makna menjadi bentuk ajaran kultus pribadi.Lihatlah dengan pandangan dan penilaian alquran, apa yang mereka bawa keindonesia tahun 717, disaat bangsa Indonesia menganut animisme,budhaisme,dan hinduisme . Yaitu datangnya berbagai aliran islam yang bercampur aduk dengan kebudayaan bangsa arab dan lain lain yang sudah lama berpecah belah sebelum datangnya kristenisme..masih akankah kita umat islam fanatisme or cult of personality terhadap tokoh tokohnya?
Bagaimana Ibnu katsir bersandar kepada bahasa yang oleh manusianya sendiri, dikembang biakkan hingga kontradiktif dengan kaedah tata bahasa alquran itu sendiri??
Bagaimana Ibnu taimiyyah menyuruh menjaga dan memelihara.lisan orang arab demi menjaga agama islam, sedangkan orang arab itu sendiri tidak memelihara dan menjaga lisannya sendiri??. Maaf,tapi begitulah faktanya.
Untuk memelihara islam tidak ada jalan lain kecuali dengan memelihara dan menjaga bahasa alquran dan maknanya hingga menjadi isi hati,ucapan dan laku perbuatan sehari hari,dengan mencontoh dari pola para rasulNya
Lihatlah. pada kenyataannya terjemah tersebut kontradiktif dengan kenyataan dilapangan,dimana bahasa arab terus berkembang biak mengalami berbagai perubahan dan kebengkokan dari alquran seperti halnya bahasa bahasa lainnya.
Apakah bahasa yang telah dan terus berkembang mengalami perubahan dan kebengkokan itu dapat dijadikan acuan untuk mengukur dan mengatur benar salahnya, akan makna didalam alquran?
Terjemah yang lebih dekat dapat mewakili ayat tersebut adalah:
Seperti itulah Kami menurunkan yang demikian(alquran) menjadi norma kehidupan/hukum yang berbahasa serumpun dengan bahasa arab.
Pendapat anda tidak sependapat dengan maunya alquran.
Kenapa secara konsisten, tidak anda lengkapi saja kalimat yang anda tulis menurut syahwat anda begini:
Jadi dengan segala fakta kabur dan bukan prinsiple yang telah saya berikan bahwa al Quran adalah sebuah "kitab" berbahasa Arab karang karangan Muhammad dan sangat banyak ditemukan kesalahan menurut syahwat saya didalamnya. telah sangat jelas dan saat ini mas Pusing dengan segala cara menurut syahwat saya, memelintir makna agar sesuai dengan syahwatnya bahwa bahasa Al Quran bukan bahasa Arab.
Dengan menulis begitu, akan menjadi jelas maknanya adalah:”dengan melihat terjemah yang saling kontradiktif, marilah kita sama sama menjadi murtad”…begitu baru jantan. dan konsisten
Saya sudah menduga sebelumnya kalau anda akan langsung loncat kegirangan, sambil bertepuk tangan dan bersorak sorai disaat ada umat islam yang akan menjadi calon murtadun menurut syahwat anda.
Fakta fakta apa yang anda ajukan??Kumpulan tulisan tulisan yang berhuruf arab kah?atau pendapat pendapat para ulama islam??ataukah mufassir mufassir alquran yang menafsirkan menurut persatu ayat??dipersilahkan..
Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Hillman wrote:
Maaf, bahkan “firman” yang telah tertulis dengan demikian jelas saja anda pelintir agar sesuai dengan syahwat anda.
Yang anda maksud itu firman atau semata mata satu terjemah dari firmanNya saja???
Maaf juga.Sayang sekali,penjelasan yang telah saya ajukan mengenai perbedaan makna antara kata عَرَبٌ -`Arabun dengan عَرَبِيٌّ -`Arabiyyun, yang kenyataannya, Allah(Alquran ) sendiri yang membedakannya, bukan syahwat saya, sampai detik ini belum ada satu orang atheis pun termasuk Ali Sina di Situs kacangan ini yang mampu memahami dan menyanggahnya. Melainkan hanya ikut ikutan tafsir dan terjemah yang dijadikan acuan untuk memfitnah alquran dan melahirkan pengikutnya menjadi Cult of personality.
Lagi pula,lihatlah diri anda yang tidak konsisten!. Dulu anda tidak malu malu mengaku sebagai banci umat islam yang tidak menggunakan ajaran Islam,tetapi kenyataannya sekarang adalah anda atheis yang bersandar juga kepada alquran yang menurut syahwat anda, alquran tersebut adalah karang karangan Muhammad dan andapun menyalahkannya..Bukan begitu?? IRONIS sekali…
Sayangnya juga, tidak ada keuntungan bagi saya membikin alquran menjadi menurut Syahwat saya. Justru sebaliknya, saya merasa rugi kalau tidak mengikuti maunya alquran. Dan lihatlah lagi diri anda. Bahkan anda sampai saat ini pun belum mengajukan bagaimana prosesnya dengan disiplin Ilmu yang benar, anda menjelaskan hingga terjadi terjemah seperti yang anda ajukan.
Terjemah yang lebih dekat dapat mewakili ayat tersebut adalah:
إِنّا جَعَلنٰهُ قُرءٰنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُم تَعقِلونَ
Sesungguhnya Kami membuat yang demikian(kitab) menjadi bentukan pandangan menurut bacaannya yang berbahasa serumpun dengan bahasa arab. Semoga kalian memahami.(43;3)
Kalau anda tidak melepaskan selepas lepasnya semua ilmu yang ada pada diri anda, dan memulai kembali dari awal, untuk mau meraih prinsip dasar dari disiplin nilai nilai Ilmu yang terkandung didalam alquran menurut pola para rasulNya ke dalam hati anda, maka dapat dipastikan kalau anda saat ini sedang melotot, diam terpaku dan bertanya Tanya: Ada apa itu??kok bisa begitu terjemahnya??, Karena belum ada yang dapat anda comot dari internet yang menjadi sanggahan bagi anda yang menurut anda internet itu adalah perpustakaan luar biasa.
Kalau Ali Sina dan seluruh pengikut yang fanatis mau mempunyai keinginan yang sepenuh hati pasti saya akan berikan satu persatu berupa kebenaran yang menjadi prinsip dasar dari nilai nilai Ilmu yang terkandung didalam alquran menurut pola para rasulNya. Kalau tidak, Maaf, tolong sebaiknya anda anda hentikan fitnah dari situs ini atau anda anda yang atheis akan mendapatkan terus menerus kesalahan kesalahan yang ada pada semua tulisannya yang saya beberkan satu persatu. Dan anda anda akan malu dihadapan dunia pada umumnya juga Indonesia khususnya.
bilisaanin 'arabiyyin mubiinin
[QS 26:195] dengan bahasa Arab yang jelas.
Kalau terjemahnya seperti itu, maka seharusnya bunyi ayatnya yang tepat seperti begini:
بِلِسَانٍ عَرَبٍ مُّبِيْنٍ
- bilisaanin 'arabin mubiinin.dengan bahasa Arab yang jelas. Betul tidak??
Terjemah yang lebih dekat dapat mewakili ayat tersebut adalah
بِلِسانٍ عَرَبِىٍّ مُبينٍ
Menurut bahasa yang serumpun dengan bahasa arab demikian gamblang.
Ayam Jago wrote:
Berkata Ibnu Katsir rohimahulloh Ta’ala: Karena sesungguhnya bahasa arab adalah sefasih-fasih bahasa, sejelas-jelas bahasa, bahasa yang sangat luas dan paling lengkap, serta bahasa yang paling banyak menyampaikan kepada makna-makna yang diterima oleh jiwa, maka oleh karena inilah diturunkan kitab–kitab yang paling mulia dengan bahasa-bahasa yang paling mulia………sampai akhir ucapan beliau rohimahulloh.
Yang diatas tersebut adalah tafsir alquran menurut Ibnu katsir dan bukan menurut ayat ayat lain yang saling jelas menjelaskan sesamanya. Dimana, persatu ayat langsung ditafsirkan oleh beliau tanpa bersandar kepada sudut ayat ayat seluruhnya.
Dan masih banyak lagi tafsir tafsir menurut Imam A , Imam B dan Imam imam lainnya.
Kalau bentuk berfikir umat islam masih fanatis bersandar kepada para Imam begini,Bagaimana pertanggung jawaban dihadapan Allah ketika ditanya Maa Imaamuka??Apakah jawabannya adalah Imam A? atau Ibnu katsir dan lain lain??
Wajar kalau tafsir dan terjemah alquran, dibajak dan dijadikan acuan oleh Ali Sina dan gerombolannya untuk menambahkan lagi daftar perpecahan ummat islam bahkan memurtadkannya.
Bagaimana tidak? Persoalan bahasa arab dari dahulu hingga sekarang terus berkembang mengalami perubahan perubahan kaedah dan bentuknya dan akhirnya pasti mengalami perbedaan yang kontradiktif terhadap kaedah kaedah yang berlaku didalam tata bahasa alquran itu sendiri.
Apakah kemurnian alquran memiliki sifat bahasa seperti itu??
Apakah bahasa arab yang mengalami banyak kontradiktif tersebut yang menjadi ukuran, bagi alquran?Terjadinya hal itu, Jelas,Ini adalah sebuah pemutar balikkan terhadap kedudukan dan fungsi alquran itu sendiri..
Apakah alquran berupa kesadaran bangsa arab???
Sadarlah wahai saudaraku.Makna didalam alquran sudah dicabik cabik mulai dari Zaman kepemimpinan Muawwiyah yang akhirnya berubah makna menjadi bentuk ajaran kultus pribadi.Lihatlah dengan pandangan dan penilaian alquran, apa yang mereka bawa keindonesia tahun 717, disaat bangsa Indonesia menganut animisme,budhaisme,dan hinduisme . Yaitu datangnya berbagai aliran islam yang bercampur aduk dengan kebudayaan bangsa arab dan lain lain yang sudah lama berpecah belah sebelum datangnya kristenisme..masih akankah kita umat islam fanatisme or cult of personality terhadap tokoh tokohnya?
Bagaimana Ibnu katsir bersandar kepada bahasa yang oleh manusianya sendiri, dikembang biakkan hingga kontradiktif dengan kaedah tata bahasa alquran itu sendiri??
Ayam Jago wrote:
Berkata syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh di dalam kitabnya Iqtidho Ash-shiroothol Mustaqiim hal. 162: Sesungguhnya Alloh tatkala menurunkan kitab-Nya dengan lisan orang-orang Arab, dan menjadikan Rosul-Nya sebagai muballigh dari-Nya yang menyampaikan Al-Qur’an dan Al-Hikmah dengan lisannya orang Arab, serta menjadikan As-Saabiquun (para sahabat Nabi) berbicara dengan lisan orang Arab, maka tidak ada jalan untuk memelihara agama ini dan mempelajarinya kecuali dengan memelihara lisan orang Arab ini. Sehingga mempelajarinya merupakan bagaian dari agama, dan menyampaikan kepada penegakan syiar-syiar agama.
Bagaimana Ibnu taimiyyah menyuruh menjaga dan memelihara.lisan orang arab demi menjaga agama islam, sedangkan orang arab itu sendiri tidak memelihara dan menjaga lisannya sendiri??. Maaf,tapi begitulah faktanya.
Untuk memelihara islam tidak ada jalan lain kecuali dengan memelihara dan menjaga bahasa alquran dan maknanya hingga menjadi isi hati,ucapan dan laku perbuatan sehari hari,dengan mencontoh dari pola para rasulNya
وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَاهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang adil) dalam bahasa Arab. {Ar-Ro’d : 37}.
Lihatlah. pada kenyataannya terjemah tersebut kontradiktif dengan kenyataan dilapangan,dimana bahasa arab terus berkembang biak mengalami berbagai perubahan dan kebengkokan dari alquran seperti halnya bahasa bahasa lainnya.
Apakah bahasa yang telah dan terus berkembang mengalami perubahan dan kebengkokan itu dapat dijadikan acuan untuk mengukur dan mengatur benar salahnya, akan makna didalam alquran?
Terjemah yang lebih dekat dapat mewakili ayat tersebut adalah:
Seperti itulah Kami menurunkan yang demikian(alquran) menjadi norma kehidupan/hukum yang berbahasa serumpun dengan bahasa arab.
Hillman wrote:
Mas Ayam Jago sebagai penganut ajaran Islam juga sependapat dengan saya rupanya.
Jadi dengan segala fakta yang telah saya berikan bahwa al Quran adalah sebuah "kitab" berbahasa Arab telah sangat jelas dan saat ini mas Pusing dengan segala cara memelintir makna agar sesuai dengan syahwatnya bahwa bahasa Al Quran bukan bahasa Arab.
Salam bagi semua yang berpikir.
Pendapat anda tidak sependapat dengan maunya alquran.
Kenapa secara konsisten, tidak anda lengkapi saja kalimat yang anda tulis menurut syahwat anda begini:
Jadi dengan segala fakta kabur dan bukan prinsiple yang telah saya berikan bahwa al Quran adalah sebuah "kitab" berbahasa Arab karang karangan Muhammad dan sangat banyak ditemukan kesalahan menurut syahwat saya didalamnya. telah sangat jelas dan saat ini mas Pusing dengan segala cara menurut syahwat saya, memelintir makna agar sesuai dengan syahwatnya bahwa bahasa Al Quran bukan bahasa Arab.
Dengan menulis begitu, akan menjadi jelas maknanya adalah:”dengan melihat terjemah yang saling kontradiktif, marilah kita sama sama menjadi murtad”…begitu baru jantan. dan konsisten
Saya sudah menduga sebelumnya kalau anda akan langsung loncat kegirangan, sambil bertepuk tangan dan bersorak sorai disaat ada umat islam yang akan menjadi calon murtadun menurut syahwat anda.
Fakta fakta apa yang anda ajukan??Kumpulan tulisan tulisan yang berhuruf arab kah?atau pendapat pendapat para ulama islam??ataukah mufassir mufassir alquran yang menafsirkan menurut persatu ayat??dipersilahkan..
Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar