Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13



by resah dan gelisah » Fri Dec 10, 2010 7:10 pm
Oglikom wrote :

Resah, Jangan memperparah keje3lekan Qur'an yang sudah parah..... :finga:


Otak anda yang jelek + parah. Sehingga anda tidak bisa menanggapi al quran secara objektif ilmiah dan anda tidak bisa membedakan antara terjemahan dengan ayat al quran.

Jadi bukan al quran yang jelek tapi otak anda yang kosong. Blo'on bin guoblok. Paham????

:goodman: :goodman: :goodman: :goodman: :goodman: :goodman: :goodman: :goodman:        

by HILLMAN » Fri Dec 10, 2010 7:38 pm
Apakah ini upaya anda yang terakhir dalam menolak kenyataan bahwa Islam dibangun berdasar kebohongan-kebohongan, yang saat ini sedang diupayakan dengan isapan jempol bahwa bahasa Al Quran adalah bukan bahasa Arab demi menghindari "BATU UJI TATABAHASA ARAB" terhadapnya ?
Dan maaf, kenyataan Al Quran gagal dalam ujian sebagai KITAB MAHA SEMPURNA berdasarkan tatabahasa Arab.

Pikirkan baik-baik "BUSANA ISLAMI" bukanlah "Agama BUSANA yang serumpun dengan agama ISLAM".


Salam bagi semua orang yang berpikir.


Btw, mohon maaf saya absen agak lama karena (alhamdulillah) berkah dan rahmat Allah selalu ada dalam kehidupan saya, dan saya doakan juga ada pada kehidupan sahabat-sahabat IFF yang berpikir maupun yang tidak berpikir.


by pusing » Sat Dec 11, 2010 5:25 pm
Hillman wrote:
Dengan membaca tulisan-tulisan komentar pengikut ajaran Islam tentang "absen"nya saya di forum ini, kita dapat lihat bagaimana syahwat triumpalist memang telah merasuki jiwa mereka. :lol:

Mohon maaf untuk sahabat-sahabat IFF semua, saya sempatkan diri untuk menanggapi teman kita yang satu ini.

@Pusing

Saya hanya menunjukan pada diri anda dan sahabat-sahabat semua, bagaimana segala upaya anda lakukan demi menghindari "BATU UJIAN TATABAHASA ARAB" untuk Al Quran, sehingga segala teori "isapan jempol" anda tuliskan dengan menistakan ilmu tatabahasa Arab dan kaidah-kaidahnya.

Sebuah contoh saya kutip dari tulisan "kosong" anda ini :



pusing wrote:

Jadi gandengan dua bentuk tersebut menjadi kata إسلامي - 'islamy, yang memiliki arti = Islamku.


Hillman wrote:
Anda rupanya memotong serta menjungkir balikan makna dan kaidah mengenai kata إسلامي - 'islamy hanya sesuai dengan syahwat anda.

Apakah anda tidak tahu jika penyandaran akhiran ي - ya, pada kata إسلام- Islam itu dimaksudkan sebagai al na’tu , artinya kata "islami" merupakan kata "penjelas jenis" yang memberikan penjelasan "golongan jenis" isim yang ada didepannya.
Kalimat ini ملابس إسلامي - malabis 'islamy = busana islami, dimana kata "busana" ini dijelaskan dengan kata "islami" sehingga kalimat itu bermakna "busana-busana yang masuk dalam (peraturan) golongan Islam".

Ingat..... bukan bermakna "Islam yang masuk dalam (peraturan) golongan BUSANA" atau "BUSANA yang serumpun dengan Islam". Saya tidak dapat membantah anda jika isapan jempol anda memang dimaksudkan bahwa "BUSANA" itu jenis agama yang serumpun dengan agama Islam :lol:

Hubungannya dengan kalimat بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِين - bilisaanin 'arabiyyin mubiinin = dengan lisan orang-orang Arab yang jelas, adalah bahwa dengan sangat jelas tertulis dalam Quran maupun kaidah tatabahasa bahwa kalimat لِسَانٍ عَرَبِيٍّ - lisaanin 'arabiyyin adalah bermakna "lisan/ucapan" yang masuk dalam (peraturan) masyarakat/golongan Arab, bukan "Arab yang masuk dalam (peraturan) golongan LISAN" atau LISAN itu jenis bahasa serumpun dengan bahasa Arab" seperti yang anda "pertahankan dengan membekukan otak".


Untuk syahwat syahwat yang selalu ingin memperkosa kaedah tata bahasa alquran dengan menggunakan kaedah tata bahasa arab.

Dibawah ini saya tunjukkan sebuah kalimat didalam alquran pada ayat yang kalimatnya berupa bentuk perumpamaan atau ungkapan. Adakah dalam lautan anda Bagaimana sebuah huruf يّ - "ya"berharokat tasdid yang disandarkan pada isim jamid didepannya, dalam kalimatnya memiliki makna adalah fungsi jenis na`at (sifat) yang dimasukkan dalam golongan fungsi man`ut(yang disifati).

Perhatikan kalimat dibawah ini:

فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin = Dilautan yang luas membentang.(24;40)

لُجِّيٌّ - Lujjiyyun adalah sebuah kata benda sifat sebagai hasil gabungan dari isim jamid لُجٌّ - Lujjun + يّ -"ya"berharokat tasdid.

Kembali pada kalimat فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin = Dilautan yang luas membentang.(24;40)

"Yang luas membentang" merupakan fungsi jenis na`at(sifat) yang dimasukkan dalam golongan "laut" sebagai fungsi man`utnya( yang disifati).

Dari kalimat pada ayat ini, maka bisa kita luruskan kekacauan makna karena ugal ugalan Hillman yang menganggap tata bahasa arab menjadi batu uji terhadap bahasa alquran.

Syahwat Anda mengatakan bahwa huruf ي - "ya" yang tidak berharokat bertasdid adalah na`at merupakan kata "penjelas jenis" yang memberikan penjelasan "golongan jenis" isim yang ada didepannya untuk menguji rentetan penggunaan huruf يّ "ya" yang berharokat tasdid yang saya ajukan yang kenyataannya memiliki makna adalah fungsi jenis na`at(sifat) yang dimasukkan dalam golongan fungsi man`ut(yang disifati).

Maka dari kaedah tersebut menjadi:

Pada kalimat بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِين
عَرَبِيٍّ -`arabiyyun adalah sebuah kata sifat(BUKAN ORANG) sebagai hasil gabungan dari kata عَرَبٌ - `arabun + يّ "ya"berharokat tasdid yang memiliki makna adalah fungsi jenis sifat yang bernuansa kerab araban yang dimasukkan dalam golongan لِسَانٌ - lisaanun = BAHASA, sebagai yang disifati(man`ut). menjadi bermakna yang serumpun dengan bahasa arab.

Pada kalimat ملابس إسلامي - malabis 'islamy.
إسلامي adalah sebuah kata benda sifat (BUKAN ORANG)sebagai gabungan dari isim mustaq اِسلَامٌyang tidak dijelaskan harokatnya + ي tidak dijelaskan harokatnya memiliki makna adalah fungsi jenis sifat yang bernuansa keislaman yang dimasukkan dalam golongan ملابس - tidak dijelaskan harokatnya = busana sebagai man`utnya.

Dengan demikian menjadi sering terbukti bahwa panitia ujian lulusan sekolah dasar tata bahasa arab, GAGAL menjadi batu uji terhadap mahasiswa lulusan S 2 tata bahasa alquran.

Salam bagi yang tahu malu dan minta maaf serta minta ampun. :lol: :heart:

by duren » Sat Dec 11, 2010 7:40 pm
Doc Holliday wrote:"prof. pusing",
apakah kitab-kitab lain yg ada disebutkan pd alquran, jg menggunakan berbahasa "bahasa alquran"?? :-k :rock:

Ada .. namanya Injil asli , Taurat asli , Mazmur asli :green:    

by pusing » Sat Dec 11, 2010 7:49 pm
Mulai deh serangan serangan brutal ala kafir..berarti bener bener hillman absen lagi ya..kok yang nongol tikus tikus lagi.. :green: TUH SANGGAH TULISAN YANG ANE AJUIN... :lol:


by HILLMAN » Sun Dec 12, 2010 12:21 pm
pusing wrote:
Untuk syahwat syahwat yang selalu ingin memperkosa kaedah tata bahasa alquran dengan menggunakan kaedah tata bahasa arab.

Dibawah ini saya tunjukkan sebuah kalimat didalam alquran pada ayat yang kalimatnya berupa bentuk perumpamaan atau ungkapan. Adakah dalam lautan anda Bagaimana sebuah huruf يّ - "ya"berharokat tasdid yang disandarkan pada isim jamid didepannya, dalam kalimatnya memiliki makna adalah fungsi jenis na`at (sifat) yang dimasukkan dalam golongan fungsi man`ut(yang disifati).

Perhatikan kalimat dibawah ini:

فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin = Dilautan yang luas membentang.(24;40)

لُجِّيٌّ - Lujjiyyun adalah sebuah kata benda sifat sebagai hasil gabungan dari isim jamid لُجٌّ - Lujjun + يّ -"ya"berharokat tasdid.

Kembali pada kalimat فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin = Dilautan yang luas membentang.(24;40)

"Yang luas membentang" merupakan fungsi jenis na`at(sifat) yang dimasukkan dalam golongan "laut" sebagai fungsi man`utnya( yang disifati).

Dari kalimat pada ayat ini, maka bisa kita luruskan kekacauan makna karena ugal ugalan Hillman yang menganggap tata bahasa arab menjadi batu uji terhadap bahasa alquran.

Syahwat Anda mengatakan bahwa huruf ي - "ya" yang tidak berharokat bertasdid adalah na`at merupakan kata "penjelas jenis" yang memberikan penjelasan "golongan jenis" isim yang ada didepannya untuk menguji rentetan penggunaan huruf يّ "ya" yang berharokat tasdid yang saya ajukan yang kenyataannya memiliki makna adalah fungsi jenis na`at(sifat) yang dimasukkan dalam golongan fungsi man`ut(yang disifati).

Maka dari kaedah tersebut menjadi:

Pada kalimat بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِين
عَرَبِيٍّ -`arabiyyun adalah sebuah kata sifat(BUKAN ORANG) sebagai hasil gabungan dari kata عَرَبٌ - `arabun + يّ "ya"berharokat tasdid yang memiliki makna adalah fungsi jenis sifat yang bernuansa kerab araban yang dimasukkan dalam golongan لِسَانٌ - lisaanun = BAHASA, sebagai yang disifati(man`ut). menjadi bermakna yang serumpun dengan bahasa arab.

Pada kalimat ملابس إسلامي - malabis 'islamy.
إسلامي adalah sebuah kata benda sifat (BUKAN ORANG)sebagai gabungan dari isim mustaq اِسلَامٌyang tidak dijelaskan harokatnya + ي tidak dijelaskan harokatnya memiliki makna adalah fungsi jenis sifat yang bernuansa keislaman yang dimasukkan dalam golongan ملابس - tidak dijelaskan harokatnya = busana sebagai man`utnya.

Dengan demikian menjadi sering terbukti bahwa panitia ujian lulusan sekolah dasar tata bahasa arab, GAGAL menjadi batu uji terhadap mahasiswa lulusan S 2 tata bahasa alquran.

Salam bagi yang tahu malu dan minta maaf serta minta ampun. :lol: :heart:


:lol: Memang kalau ajaran ini sudah meresap kedalam otak, maka bekulah otak itu, sehingga tidak dapat mencerna fakta tulisannya sendiri yang sudah menunjukan jawaban jelas atas apa yang dibantahnya.

Singkat saja tanggapan saya untuk isapan jempol anda tanpa perlu pusing, resah dan gelisah.

1. Menurut anda makna kalimat فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin = Dilautan yang luas membentang.(24;40) ATAU di lautan yang dalam ?

SEDANGKAN MENURUT AL QURAN BERBAHASA ARAB adalah :

أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُّجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِّن فَوْقِهِ مَوْجٌ مِّن فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا وَمَن لَّمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُوراً فَمَا لَهُ مِن نُّورٍ

aw kazhulumaatin fii bahrin lujjiyyin yaghsyaahu mawjun min fawqihi mawjun min fawqihi sahaabun zhulumaatun ba'dhuhaa fawqa ba'dhin idzaa akhraja yadahu lam yakad yaraahaa waman lam yaj'ali allaahu lahu nuuran famaa lahu min nuurin

[QS 24:40] Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.

Ataukah memang syahwat isapan jempol anda menterjemahkan lain dari "orang Arab" ?


2. Menurut anda kaedah yang berlaku bagi kalimat "Yang luas membentang" merupakan fungsi jenis na`at(sifat) yang dimasukkan dalam golongan "laut" sebagai fungsi man`utnya( yang disifati).

Saya koreksi "syahwat" anda, dari "Yang luas membentang" ------ > "Yang DALAM" :lol:

Menurut kaidah bahasa Arab yang benar adalah LAUT yang dimasukan dalam golongan jenis, yaitu dapat golongan jenis DALAM atau dapat juga golongan jenis DANGKAL, LAUT DALAM dan LAUT DANGKAL.

INGAT.... BUKANLAH

DALAM atau DANGKAL masuk dalam golongan LAUT.

BUKAN JUGA

DALAM atau DANGKAL adalah SERUMPUN dengan LAUT.


Seperti biasa anda memotong kalimat agar sesuai dengan syahwat anda. :lol:

Tulisan anda sendiri membenarkan tulisan saya, masih saja anda beku otak membantah dengan segala cara.


يَهُوْدِيٌّ - Yahuudiyyun = ditujukan berkaitan dengan ISIM yang masuk golongan Yahudi atau bukan ?
نَصْرَانِيٌّ - Nashraaniyyun = ditujukan berkaitan dengan ISIM yang masuk golongan Nasrani atau bukan ?
عَرَبِيٌّ - `Arabiyyun = ditujukan berkaitan dengan ISIM yang masuk golongan Arab atau bukan ?
نَبِيٌّ - Nabiyyun = ditujukan berkaitan dengan ISIM yang masuk golongan Nabi bukan ?
وَلِيٌّ - Waliyyun = ditujukan berkaitan dengan ISIM yang masuk golongan Wali bukan ?

Apakah anda tidak tahu ORANG juga termasuk ISIM ?

Untuk orang yang mau berpikir saya kutipkan kaidah paling dasar tatabahasa Arab:

ISIM dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah ‘kata benda’. ISIM ini bisa mencakup manusia, hewan, benda mati, tumbuhan, dan lain sebagainya.


Jadi "agama BUSANA yang serumpun dengan agama ISLAM" seperti isapan jempol anda "bahasa AL QURAN yang serumpun dengan bahasa ARAB ?

Salam bagi semua yang berpikir tanpa pusing, resah dan gelisah.

Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama


Tidak ada komentar:

يّ - "Ya" bertasdid diakhir Isim jamid nakirah. Bagian 5

Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13



by resah dan gelisah » Fri Dec 10, 2010 7:10 pm
Oglikom wrote :

Resah, Jangan memperparah keje3lekan Qur'an yang sudah parah..... :finga:


Otak anda yang jelek + parah. Sehingga anda tidak bisa menanggapi al quran secara objektif ilmiah dan anda tidak bisa membedakan antara terjemahan dengan ayat al quran.

Jadi bukan al quran yang jelek tapi otak anda yang kosong. Blo'on bin guoblok. Paham????

:goodman: :goodman: :goodman: :goodman: :goodman: :goodman: :goodman: :goodman:        

by HILLMAN » Fri Dec 10, 2010 7:38 pm
Apakah ini upaya anda yang terakhir dalam menolak kenyataan bahwa Islam dibangun berdasar kebohongan-kebohongan, yang saat ini sedang diupayakan dengan isapan jempol bahwa bahasa Al Quran adalah bukan bahasa Arab demi menghindari "BATU UJI TATABAHASA ARAB" terhadapnya ?
Dan maaf, kenyataan Al Quran gagal dalam ujian sebagai KITAB MAHA SEMPURNA berdasarkan tatabahasa Arab.

Pikirkan baik-baik "BUSANA ISLAMI" bukanlah "Agama BUSANA yang serumpun dengan agama ISLAM".


Salam bagi semua orang yang berpikir.


Btw, mohon maaf saya absen agak lama karena (alhamdulillah) berkah dan rahmat Allah selalu ada dalam kehidupan saya, dan saya doakan juga ada pada kehidupan sahabat-sahabat IFF yang berpikir maupun yang tidak berpikir.


by pusing » Sat Dec 11, 2010 5:25 pm
Hillman wrote:
Dengan membaca tulisan-tulisan komentar pengikut ajaran Islam tentang "absen"nya saya di forum ini, kita dapat lihat bagaimana syahwat triumpalist memang telah merasuki jiwa mereka. :lol:

Mohon maaf untuk sahabat-sahabat IFF semua, saya sempatkan diri untuk menanggapi teman kita yang satu ini.

@Pusing

Saya hanya menunjukan pada diri anda dan sahabat-sahabat semua, bagaimana segala upaya anda lakukan demi menghindari "BATU UJIAN TATABAHASA ARAB" untuk Al Quran, sehingga segala teori "isapan jempol" anda tuliskan dengan menistakan ilmu tatabahasa Arab dan kaidah-kaidahnya.

Sebuah contoh saya kutip dari tulisan "kosong" anda ini :



pusing wrote:

Jadi gandengan dua bentuk tersebut menjadi kata إسلامي - 'islamy, yang memiliki arti = Islamku.


Hillman wrote:
Anda rupanya memotong serta menjungkir balikan makna dan kaidah mengenai kata إسلامي - 'islamy hanya sesuai dengan syahwat anda.

Apakah anda tidak tahu jika penyandaran akhiran ي - ya, pada kata إسلام- Islam itu dimaksudkan sebagai al na’tu , artinya kata "islami" merupakan kata "penjelas jenis" yang memberikan penjelasan "golongan jenis" isim yang ada didepannya.
Kalimat ini ملابس إسلامي - malabis 'islamy = busana islami, dimana kata "busana" ini dijelaskan dengan kata "islami" sehingga kalimat itu bermakna "busana-busana yang masuk dalam (peraturan) golongan Islam".

Ingat..... bukan bermakna "Islam yang masuk dalam (peraturan) golongan BUSANA" atau "BUSANA yang serumpun dengan Islam". Saya tidak dapat membantah anda jika isapan jempol anda memang dimaksudkan bahwa "BUSANA" itu jenis agama yang serumpun dengan agama Islam :lol:

Hubungannya dengan kalimat بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِين - bilisaanin 'arabiyyin mubiinin = dengan lisan orang-orang Arab yang jelas, adalah bahwa dengan sangat jelas tertulis dalam Quran maupun kaidah tatabahasa bahwa kalimat لِسَانٍ عَرَبِيٍّ - lisaanin 'arabiyyin adalah bermakna "lisan/ucapan" yang masuk dalam (peraturan) masyarakat/golongan Arab, bukan "Arab yang masuk dalam (peraturan) golongan LISAN" atau LISAN itu jenis bahasa serumpun dengan bahasa Arab" seperti yang anda "pertahankan dengan membekukan otak".


Untuk syahwat syahwat yang selalu ingin memperkosa kaedah tata bahasa alquran dengan menggunakan kaedah tata bahasa arab.

Dibawah ini saya tunjukkan sebuah kalimat didalam alquran pada ayat yang kalimatnya berupa bentuk perumpamaan atau ungkapan. Adakah dalam lautan anda Bagaimana sebuah huruf يّ - "ya"berharokat tasdid yang disandarkan pada isim jamid didepannya, dalam kalimatnya memiliki makna adalah fungsi jenis na`at (sifat) yang dimasukkan dalam golongan fungsi man`ut(yang disifati).

Perhatikan kalimat dibawah ini:

فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin = Dilautan yang luas membentang.(24;40)

لُجِّيٌّ - Lujjiyyun adalah sebuah kata benda sifat sebagai hasil gabungan dari isim jamid لُجٌّ - Lujjun + يّ -"ya"berharokat tasdid.

Kembali pada kalimat فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin = Dilautan yang luas membentang.(24;40)

"Yang luas membentang" merupakan fungsi jenis na`at(sifat) yang dimasukkan dalam golongan "laut" sebagai fungsi man`utnya( yang disifati).

Dari kalimat pada ayat ini, maka bisa kita luruskan kekacauan makna karena ugal ugalan Hillman yang menganggap tata bahasa arab menjadi batu uji terhadap bahasa alquran.

Syahwat Anda mengatakan bahwa huruf ي - "ya" yang tidak berharokat bertasdid adalah na`at merupakan kata "penjelas jenis" yang memberikan penjelasan "golongan jenis" isim yang ada didepannya untuk menguji rentetan penggunaan huruf يّ "ya" yang berharokat tasdid yang saya ajukan yang kenyataannya memiliki makna adalah fungsi jenis na`at(sifat) yang dimasukkan dalam golongan fungsi man`ut(yang disifati).

Maka dari kaedah tersebut menjadi:

Pada kalimat بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِين
عَرَبِيٍّ -`arabiyyun adalah sebuah kata sifat(BUKAN ORANG) sebagai hasil gabungan dari kata عَرَبٌ - `arabun + يّ "ya"berharokat tasdid yang memiliki makna adalah fungsi jenis sifat yang bernuansa kerab araban yang dimasukkan dalam golongan لِسَانٌ - lisaanun = BAHASA, sebagai yang disifati(man`ut). menjadi bermakna yang serumpun dengan bahasa arab.

Pada kalimat ملابس إسلامي - malabis 'islamy.
إسلامي adalah sebuah kata benda sifat (BUKAN ORANG)sebagai gabungan dari isim mustaq اِسلَامٌyang tidak dijelaskan harokatnya + ي tidak dijelaskan harokatnya memiliki makna adalah fungsi jenis sifat yang bernuansa keislaman yang dimasukkan dalam golongan ملابس - tidak dijelaskan harokatnya = busana sebagai man`utnya.

Dengan demikian menjadi sering terbukti bahwa panitia ujian lulusan sekolah dasar tata bahasa arab, GAGAL menjadi batu uji terhadap mahasiswa lulusan S 2 tata bahasa alquran.

Salam bagi yang tahu malu dan minta maaf serta minta ampun. :lol: :heart:

by duren » Sat Dec 11, 2010 7:40 pm
Doc Holliday wrote:"prof. pusing",
apakah kitab-kitab lain yg ada disebutkan pd alquran, jg menggunakan berbahasa "bahasa alquran"?? :-k :rock:

Ada .. namanya Injil asli , Taurat asli , Mazmur asli :green:    

by pusing » Sat Dec 11, 2010 7:49 pm
Mulai deh serangan serangan brutal ala kafir..berarti bener bener hillman absen lagi ya..kok yang nongol tikus tikus lagi.. :green: TUH SANGGAH TULISAN YANG ANE AJUIN... :lol:


by HILLMAN » Sun Dec 12, 2010 12:21 pm
pusing wrote:
Untuk syahwat syahwat yang selalu ingin memperkosa kaedah tata bahasa alquran dengan menggunakan kaedah tata bahasa arab.

Dibawah ini saya tunjukkan sebuah kalimat didalam alquran pada ayat yang kalimatnya berupa bentuk perumpamaan atau ungkapan. Adakah dalam lautan anda Bagaimana sebuah huruf يّ - "ya"berharokat tasdid yang disandarkan pada isim jamid didepannya, dalam kalimatnya memiliki makna adalah fungsi jenis na`at (sifat) yang dimasukkan dalam golongan fungsi man`ut(yang disifati).

Perhatikan kalimat dibawah ini:

فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin = Dilautan yang luas membentang.(24;40)

لُجِّيٌّ - Lujjiyyun adalah sebuah kata benda sifat sebagai hasil gabungan dari isim jamid لُجٌّ - Lujjun + يّ -"ya"berharokat tasdid.

Kembali pada kalimat فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin = Dilautan yang luas membentang.(24;40)

"Yang luas membentang" merupakan fungsi jenis na`at(sifat) yang dimasukkan dalam golongan "laut" sebagai fungsi man`utnya( yang disifati).

Dari kalimat pada ayat ini, maka bisa kita luruskan kekacauan makna karena ugal ugalan Hillman yang menganggap tata bahasa arab menjadi batu uji terhadap bahasa alquran.

Syahwat Anda mengatakan bahwa huruf ي - "ya" yang tidak berharokat bertasdid adalah na`at merupakan kata "penjelas jenis" yang memberikan penjelasan "golongan jenis" isim yang ada didepannya untuk menguji rentetan penggunaan huruf يّ "ya" yang berharokat tasdid yang saya ajukan yang kenyataannya memiliki makna adalah fungsi jenis na`at(sifat) yang dimasukkan dalam golongan fungsi man`ut(yang disifati).

Maka dari kaedah tersebut menjadi:

Pada kalimat بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِين
عَرَبِيٍّ -`arabiyyun adalah sebuah kata sifat(BUKAN ORANG) sebagai hasil gabungan dari kata عَرَبٌ - `arabun + يّ "ya"berharokat tasdid yang memiliki makna adalah fungsi jenis sifat yang bernuansa kerab araban yang dimasukkan dalam golongan لِسَانٌ - lisaanun = BAHASA, sebagai yang disifati(man`ut). menjadi bermakna yang serumpun dengan bahasa arab.

Pada kalimat ملابس إسلامي - malabis 'islamy.
إسلامي adalah sebuah kata benda sifat (BUKAN ORANG)sebagai gabungan dari isim mustaq اِسلَامٌyang tidak dijelaskan harokatnya + ي tidak dijelaskan harokatnya memiliki makna adalah fungsi jenis sifat yang bernuansa keislaman yang dimasukkan dalam golongan ملابس - tidak dijelaskan harokatnya = busana sebagai man`utnya.

Dengan demikian menjadi sering terbukti bahwa panitia ujian lulusan sekolah dasar tata bahasa arab, GAGAL menjadi batu uji terhadap mahasiswa lulusan S 2 tata bahasa alquran.

Salam bagi yang tahu malu dan minta maaf serta minta ampun. :lol: :heart:


:lol: Memang kalau ajaran ini sudah meresap kedalam otak, maka bekulah otak itu, sehingga tidak dapat mencerna fakta tulisannya sendiri yang sudah menunjukan jawaban jelas atas apa yang dibantahnya.

Singkat saja tanggapan saya untuk isapan jempol anda tanpa perlu pusing, resah dan gelisah.

1. Menurut anda makna kalimat فى بَحرٍ لُجِّىٍّ - fii bahrin lujjiyyin = Dilautan yang luas membentang.(24;40) ATAU di lautan yang dalam ?

SEDANGKAN MENURUT AL QURAN BERBAHASA ARAB adalah :

أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُّجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِّن فَوْقِهِ مَوْجٌ مِّن فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا وَمَن لَّمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُوراً فَمَا لَهُ مِن نُّورٍ

aw kazhulumaatin fii bahrin lujjiyyin yaghsyaahu mawjun min fawqihi mawjun min fawqihi sahaabun zhulumaatun ba'dhuhaa fawqa ba'dhin idzaa akhraja yadahu lam yakad yaraahaa waman lam yaj'ali allaahu lahu nuuran famaa lahu min nuurin

[QS 24:40] Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.

Ataukah memang syahwat isapan jempol anda menterjemahkan lain dari "orang Arab" ?


2. Menurut anda kaedah yang berlaku bagi kalimat "Yang luas membentang" merupakan fungsi jenis na`at(sifat) yang dimasukkan dalam golongan "laut" sebagai fungsi man`utnya( yang disifati).

Saya koreksi "syahwat" anda, dari "Yang luas membentang" ------ > "Yang DALAM" :lol:

Menurut kaidah bahasa Arab yang benar adalah LAUT yang dimasukan dalam golongan jenis, yaitu dapat golongan jenis DALAM atau dapat juga golongan jenis DANGKAL, LAUT DALAM dan LAUT DANGKAL.

INGAT.... BUKANLAH

DALAM atau DANGKAL masuk dalam golongan LAUT.

BUKAN JUGA

DALAM atau DANGKAL adalah SERUMPUN dengan LAUT.


Seperti biasa anda memotong kalimat agar sesuai dengan syahwat anda. :lol:

Tulisan anda sendiri membenarkan tulisan saya, masih saja anda beku otak membantah dengan segala cara.


يَهُوْدِيٌّ - Yahuudiyyun = ditujukan berkaitan dengan ISIM yang masuk golongan Yahudi atau bukan ?
نَصْرَانِيٌّ - Nashraaniyyun = ditujukan berkaitan dengan ISIM yang masuk golongan Nasrani atau bukan ?
عَرَبِيٌّ - `Arabiyyun = ditujukan berkaitan dengan ISIM yang masuk golongan Arab atau bukan ?
نَبِيٌّ - Nabiyyun = ditujukan berkaitan dengan ISIM yang masuk golongan Nabi bukan ?
وَلِيٌّ - Waliyyun = ditujukan berkaitan dengan ISIM yang masuk golongan Wali bukan ?

Apakah anda tidak tahu ORANG juga termasuk ISIM ?

Untuk orang yang mau berpikir saya kutipkan kaidah paling dasar tatabahasa Arab:

ISIM dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah ‘kata benda’. ISIM ini bisa mencakup manusia, hewan, benda mati, tumbuhan, dan lain sebagainya.


Jadi "agama BUSANA yang serumpun dengan agama ISLAM" seperti isapan jempol anda "bahasa AL QURAN yang serumpun dengan bahasa ARAB ?

Salam bagi semua yang berpikir tanpa pusing, resah dan gelisah.

Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: