Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

by pusing » Mon Nov 29, 2010 11:39 pm
Kepada para pembaca yang budiman dan seluruh umat islam, mohon maaf kalau tulisan yang saya ajukan memberi kesan telah memaksakan kehendak atas sesuatu yang memang berbeda yang saya paksakan untuk menjadi sama yaitu antara hukum/kaedah kaedah tata bahasa yang berlaku didalam alquran yang tidak mengikuti kaedah kaedah tata bahasa yang berlaku diarab.
Padahal anda anda telah melihat dengan nyata akan fakta yang demikian, tetapi saya berharap semua dapat mengambil pelajaran darinya.
Seperti kembali saya ulas lagi disini satu perbedaan yang dimiliki diantara keduanya sebagai berikut:

Alquran tidak pernah menggunakan hukum atau kaedah dimana sebuah kata benda yang “nakirah” (belum menentu)yang mendapatkan penambahan/sandaran berupa kata kepunyaan diakhirnya, dibunyikan dengan menggunakan imbuhan ل ا – alf lam sebagai tanda bahwa dia adalah “ma`rifat”(sudah menentu). Sebagai contohnya adalah

الْرَّسُوْلُهُمْ –Arrasuuluhum.

Dalam hal ini adalah persoalan huruf يّ – “ya” bertasdid (“Ya” nisbah) bukanlah kata kepunyaan.

Penggunaan huruf tersebut kepada kata benda yang disandarkannya adalah dengan menggunakan atau tidak menggunakan imbuhan ل ا – alif lam / “ma`rifat”(sudah menentu). Seperti pada contoh kata didalam beberapa ayat alquran.
Berikut contoh contoh yang tidak menggunakan imbuhan
 ل ا – alif lam:

يَهُوْدِيٌّ - Yahuudiyyun.: Kata benda yang dibentuk dari يَهُوْدُ – Yahuudu + يّ – “Ya” bertasdid (“ya” nisbah).
نَصْرَانِيٌّ - Nashraaniyyun : Kata yang dibentuk dari نَصْرَانٌ – Nashraanun + يّ – “Ya” bertasdid (“ya” nisbah)
عَرَبِيٌّ - `Arabiyyun.--> Kata benda yang dibentuk dari عَرَبٌ + يّ – “Ya” bertasdid (“ya” nisbah).
Adapun isim jamid yang memang aslinya/asal yang salah satunya terdiri dari huruf يّ – “Ya” bertasdid Tetapi tidak bermakna sebagaimana halnya يّ – “Ya” bertasdid (“ya” nisbah).
Sebagai contohnya adalah
نَبِيٌّ - Nabiyyun.
وَلِيٌّ - Waliyyun.

Sekarang bandingkan dengan kamus bahasa arab almunawwir(bertaraf nasional) halaman 912 dan almunjid (louis ma`luf) halaman 495 masing masing menggunakan ل ا – alf lam.
Dalam hal ini walaupun alquran, tidak menggunakannya dengan ل ا – alf lam seperti contoh pada kata dikamus tertulis اَلْعَرَبِيُّ – Al `Arabiyyu, ataupun اَلْاَعْرَابِيُّ – Al a`raabiyyu.., Maka kata tersebut memang dimasukkan kedalam isim jamid. Maka boleh boleh saja. Tetapi Kamus almunjid karangan Louis ma`luf(bertaraf internasional) memberi arti lebih mengena dari pada Kamus Almunawir (bertaraf nasional): Perhatikan dibawah ini:

اَلْعَرَبِيُّ – Al`arabiyyu: اَلَّذِي لَهُ نَسًبٌ صَحِيْحٌ فِى الْعَرًبِ = yang mempunyai hubungan pertalian pada arab.
اَلْاَعْرَابِيُّ – Al a` raabiyyu : نِسبَةً اِلَى الْاَعْرَابِ = Perumpunan/pembangsaan kepada orang orang arab.

Perlu juga kita ketahui bahwa suatu hubungan pertalian antara sesuatu dengan sesuatu yang lain selalu memiliki latar belakang yang berbeda, atau memiliki asal usul yang masing masing berbeda diantara keduanya.

Kembali kita lihat dari penjelasan yang saya ajukan bahwa bahasa alquran dan bahasa arab memliki hubungan pertalian,tetapi bahasa alquran tidaklah mengikuti bahasa arab.

Maka dengan demikian telah bertambah lagi bukti nyata bahwa bung Hillman sangatlah berani mengklaim bahwa Motor Honda adalah produksi dari PT YAMAHA.. :butthead: :butthead: :butthead:
Salam bagi semua yang tidak berkacamata kuda.... :heart: :heart: :heart:          


by HILLMAN » Tue Nov 30, 2010 3:10 am
Wah... pengikut ajaran Islam di FFI lengkap hari ini, sudah resah dan gelisah, ditambah pusing lagi.... tetapi alhamdulillah saya tidak resah dan gelisah serta tidak pusing.... ( maaf kidding :lol: )

@ Mas Resah dan gelisah
Anda hanya berputar menghindar ( maaf lagi :lol: )
Untuk pertanyaan anda tulisan mas pusing tentunya sudah menjawab pertanyaan anda.
Sekarang pertanyaan saya tentunya anda dapat jawab bukan ? Atau masih ada persediaan alasan untuk menghindar yang lain lagi ?
Dipersilahkan saya menunggu anda.


@ Mas Pusing
Rupanya anda mendasari klaim anda dari kamus Al Munjid karya sang "kafir" Frater Loius Ma'luf al-Yassu'i dan Frater Bernard Tottel al-Yassu'i, sayangnya anda tidak memperhatikan pada nama-nama beliau disematkan kata al Yassu'i yang justru membuktikan "isapan jempol" anda mengenai bahasa Al Quran adalah bukan bahasa Arab.

Itulah sebabnya saya menyarankan untuk jangan memakai pici kebesaran, nanti malah menutup mata anda, saya tuliskan dalam bahasa sederhana untuk anda apa bukti yang menyatakan sebaliknya dari klaim anda dengan menggunakan nama beliau.

Kata اليسوعي - al Yasuu'i = The Jesuit = Ordo Jesuit (salah satu Ordo dari gereja Katolik) yang disematkan dibelakang nama beliau-beliau ini menunjukan bahwa beliau adalah bagian dari satu kelompok besar Jesuit yang mempunyai kaidah tersendiri yang mengikat anggotanya, maka diri mereka ini disebut يسوعيين - yasu‛iyyin - Jesuits = orang-orang Jesuit.

Jadi kedua orang ini di-nisbat-kan dalam satu kelompok besar yang memiliki kaidah yang sama berlaku bagi diri mereka yaitu kaidah tata aturan Ordo Jesuit, Dengan demikian tentu tidaklah seperti pendapat anda, bahwa Frater Louis adalah anggota Ordo Jesuit sedangkan Frater Bernard adalah angota Ordo lain serumpun dengan Ordo Jesuit.

Demikianlah halnya dengan al Quran dan Kitab lain yang dituliskan dalam kaidah yang sama yaitu kaidah tata bahasa Arab, maka kedua kitab ini terikat pada kaidah tata bahasa Arab. Pastinya sesuai dengan kajian di atas, maka tidak bermakna kitab lain adalah bahasa Arab sedangkan Al Quran adalah bahasa berbeda yaitu bahasa serumpun bahasa Arab.

Itulah contoh sederhana "ya" nisbah yang benar, dimana Al Quran dan Kitab lain tersebut di-nisbat-kan pada satu aturan yang sama yaitu tata bahasa Arab, sebagaimana Frater Louis dan Frater Bernard di-nisbat-kan pada satu aturan kelompok yang sama yaitu tata aturan Ordo Jesuit.


Btw, bukankah jelas tertulis bahwa Al Quran diturunkan dalam lisan orang-orang Arab ?


بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِين
- bilisaanin 'arabiyyin mubiinin = dengan lisan orang-orang Arab yang jelas.


Atau Al Quran memang tidak sejelas apa yang di tuliskan di bawah ini ?


بِتَرتِيِب يَسوعيين مُّبِين
- bitartiibin yasu‛iyyin mubiinin = dengan aturan orang-orang Jesuit yang jelas.



Paham ? :lol:


Salam bagi orang yang mau berpikir.

by pusing » Sun Dec 05, 2010 10:08 am
Hillman wrote:
Tolong jelaskan pada saya yang tidak paham tata bahasa Arab ini tentang "ya nisbah" dan juga tolong jelaskan juga apakah kata-kata yang saya kutip tadi termasuk "ya nisbah".... dipersilahkan.


Salam bagi semua orang yang berpikir.

Sudah saya ajukan penjelasannya diawal Thread ini mengenai "ya"nisbah. Disini akan saya ulang dan tambah jelaskan lebih sederhana lagi agar anda mengerti.
"ya" nisbah ialah huruf "ya"bertasdid yang berdiri sendiri kemudian disematkan/ ditambahkan pada isim jamid yaitu kata benda yang dasarnya adalah asal/asli. "Ya"nisbah ini diperuntukkan fungsinya terbatas kepada kata benda yang menunjukkan kepada isim jamid yang nakirah, guna menjelaskan maknanya tentang kesamaan sifat pada kontekstualnya.
Adapun beberapa contoh kata benda asli (isim jamid) yang menunjukkan kepada orang diantaranya:
اُمٌّ - ummun = seorang ibu
اَبٌ - abun = seorang bapak.
عَرَبٌ `arabun = seorang arab.
اَعْرَابٌ - a` raabun = orang orang arab.
اَعْجَمٌ - a` jamun = seorang asing.
Dan lain sebagainya yang menunjukkan kepada orangnya.

Selain dari pada kata benda asli(isim jamid) yang nakirah, tidak bisa disematkan oleh huruf "ya"nisbah.
Adapun Kata benda yang menunjukkan kepada orang, apabila disematkan oleh huruf"ya"nisbah yang fungsinya merumpunkan atau menggolongkan menjadi sifat pada kontekstualnya, maka menjadi bermakna sebagai berikut:
اُمِّيٌّ - ummiyyun = memiliki sifat keibuan atau semacam induk.
اَبِيٌّ - abiyyun = memiliki sifat seperti bapak/kebapak bapakkan.
عَرَبِيٌّ `arabiyyun =memiliki sifat seperti orang arab/kearab araban.
اَعْرَابِيٌّ - a` raabiyyun = seperti orang orang arab
اَعْجَمِيٌّ - a` jamiyyun = seperti orang asing.

by pusing » Sun Dec 05, 2010 2:16 pm
Hillman wrote:
Rupanya anda mendasari klaim anda dari kamus Al Munjid karya sang "kafir" Frater Loius Ma'luf al-Yassu'i dan Frater Bernard Tottel al-Yassu'i, sayangnya anda tidak memperhatikan pada nama-nama beliau disematkan kata al Yassu'i yang justru membuktikan "isapan jempol" anda mengenai bahasa Al Quran adalah bukan bahasa Arab.

Itulah sebabnya saya menyarankan untuk jangan memakai pici kebesaran, nanti malah menutup mata anda, saya tuliskan dalam bahasa sederhana untuk anda apa bukti yang menyatakan sebaliknya dari klaim anda dengan menggunakan nama beliau.

fakta sebaliknya anda tidak teliti dan mencoba dahulu sebelum memakai peci. Disaat anda ditawarkan peci yang sesuai untuk anda, anda langsung menolak sebelum menggunakannya terlebih dahulu.
Sudah pernah saya katakan. Saya terenyuh dan kasihan kepada anda.. Fanatis berlebihan. Lihatlah diri anda..selalu memperhatikan siapa orang yang menyampaikan dan bukan memperhatikan apa yang disampaikan orang. Itulah yang disebut fanatis berlebihan.PAHAM??

Memangnya urusan saya dan anda apa, kalau nama tersebut disematkan Kata اليسوعي - al Yasuu'i = The Jesuit = Ordo Jesuit (salah satu Ordo dari gereja Katolik) ??

Oya saya lupa..andakan fanatis. jadi kalau yang menyampaikan orang kafir selalu salah dan kalau yang menyampaikan Ali sina selalu benar.
Semula saya mengajukan munawwir, Munjid dan alquran agar anda dapat membedakan penggunaan penggunaan kata benda serta yang mana yang diperbolehkan dan yang mana yang tidak.

Kenyataan menunjukkan lagi kalau anda mengulangi kebiasaan yang lalu...(maaf) mengidap syndrome beo.
Coba perlahan lahan anda perhatikan kembali ciri cirinya dari kata اليسوعي - al Yasuu'i adalah kata benda yang menunjukkan kepada orangnya dan kata tersebut adalah isim jamid/kata benda asli/mula.

Lain halnya dengan kata benda yang menunjukkan kepada sifat yang terdapat didalam KALIMAT:
بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ
مُّبِين
- bilisaanin `arabiyyin mubiinin

dan lihatlah terjemah dibawah ini:
Hillman wrote:

bilisaanin 'arabiyyin mubiinin = dengan lisan orang-orang Arab yang jelas.

kalimat na`at man`ut diselewengkan maknanya menjadi menunjukkan kepada orangnya atau menjadi kalimat mudhaf wa mudhaf ilaih...Sungguh benar benar tidak tahu malu. :butthead: :butthead:

Coba bandingkan lagi kata benda yang tidak semestinya tetapi anda paksakan menjadi sebuah kalimat.
penggunaan kata اليسوعي - al Yasuu'i(dengan ber alif lam)--->>Isim jamid.
Anda paksakan isim jamid tersebut kedalam sebuah kalimat na`at man`ut
بِتَرتِيِب يَسوعيين مُّبِين
- bitartiibin yasu‛iyyin
mubiinin = dengan aturan orang-orang Jesuit yang jelas. Dimana yasu‛iyyin adalah kata yang menunjukkan kepada sifat dari tartiibun.Ini bukan orang,tetapi sifat.PAHAM??
Dan terjemahnya anda paksakan ngawur menjadi sama antara isim jamid dan sifat dalam kalimat.
Hillman wrote:
bitartiibin yasu‛iyyin[/color] mubiinin = dengan aturan orang-orang Jesuit yang jelas.

benar benar Sangat sangat sangat memalukaaannn :lol: [-X [-X

by pusing » Sun Dec 05, 2010 9:52 pm
Hillman wrote:
Mas Resah, rupanya anda tidak dapat membedakan makna kata bahasa Arab di bawah ini :

Perbedaan antara kata إسلامي - 'islamy dengan kata إسلاميين - 'islamiyyin ?
Perbedaan antara kata عربي - 'araby dengan kata عَرَبِيٍّ - 'arabiyyin ?
Maaf, saya ragu anda dapat menjelaskan "ya" nisbah jika anda tidak dapat melihat perbedaan dari kata-kata bahasa Arab tersebut.
Mudah-mudahan pendapat saya salah, dan dipersilahkan anda menerangkan pada saya yang tidak paham bahasa Arab ini. :lol:

Anda belum mengemukakan pendapat. kalimat diatas hanyalah sebuah pertanyaan mengenai perbedaan diantara dua buah kata benda.

Kata إسلامي - 'islamy dibentuk dari kata benda اِسْلَامٌ -Islaamun , kemudian digandeng dengan kata/huruf ي - "ya" yang menunjukkan "kepunyaan".
Dimana kata benda اِسْلَامٌ -Islaamun dibentuk dari kata kerja tiga huruf pokok tambahan satu yaitu اَسْلَمَ - يُسْلِمُ - اِسْلَامًا - aslama - yuslimu - islaaman, yang memiliki arti = Menyelamatkan.
Jadi gandengan dua bentuk tersebut menjadi kata إسلامي - 'islamy, yang memiliki arti = Islamku.

Selanjutnya maaf, untuk kata إسلاميين - 'islamiyyin, Alquran tidak mungkin memiliki kaedah/hukum untuk membunyikan kata benda seperti itu.
Entah dari antahberantah mana anda bisa menuliskan bentuk seperti itu. :-k

Salam bagi semua yang tidak mengajukan karangan bebas... :heart: :heart:

Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama


Tidak ada komentar:

يّ - "Ya" bertasdid diakhir Isim jamid nakirah. Bagian 3

Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

by pusing » Mon Nov 29, 2010 11:39 pm
Kepada para pembaca yang budiman dan seluruh umat islam, mohon maaf kalau tulisan yang saya ajukan memberi kesan telah memaksakan kehendak atas sesuatu yang memang berbeda yang saya paksakan untuk menjadi sama yaitu antara hukum/kaedah kaedah tata bahasa yang berlaku didalam alquran yang tidak mengikuti kaedah kaedah tata bahasa yang berlaku diarab.
Padahal anda anda telah melihat dengan nyata akan fakta yang demikian, tetapi saya berharap semua dapat mengambil pelajaran darinya.
Seperti kembali saya ulas lagi disini satu perbedaan yang dimiliki diantara keduanya sebagai berikut:

Alquran tidak pernah menggunakan hukum atau kaedah dimana sebuah kata benda yang “nakirah” (belum menentu)yang mendapatkan penambahan/sandaran berupa kata kepunyaan diakhirnya, dibunyikan dengan menggunakan imbuhan ل ا – alf lam sebagai tanda bahwa dia adalah “ma`rifat”(sudah menentu). Sebagai contohnya adalah

الْرَّسُوْلُهُمْ –Arrasuuluhum.

Dalam hal ini adalah persoalan huruf يّ – “ya” bertasdid (“Ya” nisbah) bukanlah kata kepunyaan.

Penggunaan huruf tersebut kepada kata benda yang disandarkannya adalah dengan menggunakan atau tidak menggunakan imbuhan ل ا – alif lam / “ma`rifat”(sudah menentu). Seperti pada contoh kata didalam beberapa ayat alquran.
Berikut contoh contoh yang tidak menggunakan imbuhan
 ل ا – alif lam:

يَهُوْدِيٌّ - Yahuudiyyun.: Kata benda yang dibentuk dari يَهُوْدُ – Yahuudu + يّ – “Ya” bertasdid (“ya” nisbah).
نَصْرَانِيٌّ - Nashraaniyyun : Kata yang dibentuk dari نَصْرَانٌ – Nashraanun + يّ – “Ya” bertasdid (“ya” nisbah)
عَرَبِيٌّ - `Arabiyyun.--> Kata benda yang dibentuk dari عَرَبٌ + يّ – “Ya” bertasdid (“ya” nisbah).
Adapun isim jamid yang memang aslinya/asal yang salah satunya terdiri dari huruf يّ – “Ya” bertasdid Tetapi tidak bermakna sebagaimana halnya يّ – “Ya” bertasdid (“ya” nisbah).
Sebagai contohnya adalah
نَبِيٌّ - Nabiyyun.
وَلِيٌّ - Waliyyun.

Sekarang bandingkan dengan kamus bahasa arab almunawwir(bertaraf nasional) halaman 912 dan almunjid (louis ma`luf) halaman 495 masing masing menggunakan ل ا – alf lam.
Dalam hal ini walaupun alquran, tidak menggunakannya dengan ل ا – alf lam seperti contoh pada kata dikamus tertulis اَلْعَرَبِيُّ – Al `Arabiyyu, ataupun اَلْاَعْرَابِيُّ – Al a`raabiyyu.., Maka kata tersebut memang dimasukkan kedalam isim jamid. Maka boleh boleh saja. Tetapi Kamus almunjid karangan Louis ma`luf(bertaraf internasional) memberi arti lebih mengena dari pada Kamus Almunawir (bertaraf nasional): Perhatikan dibawah ini:

اَلْعَرَبِيُّ – Al`arabiyyu: اَلَّذِي لَهُ نَسًبٌ صَحِيْحٌ فِى الْعَرًبِ = yang mempunyai hubungan pertalian pada arab.
اَلْاَعْرَابِيُّ – Al a` raabiyyu : نِسبَةً اِلَى الْاَعْرَابِ = Perumpunan/pembangsaan kepada orang orang arab.

Perlu juga kita ketahui bahwa suatu hubungan pertalian antara sesuatu dengan sesuatu yang lain selalu memiliki latar belakang yang berbeda, atau memiliki asal usul yang masing masing berbeda diantara keduanya.

Kembali kita lihat dari penjelasan yang saya ajukan bahwa bahasa alquran dan bahasa arab memliki hubungan pertalian,tetapi bahasa alquran tidaklah mengikuti bahasa arab.

Maka dengan demikian telah bertambah lagi bukti nyata bahwa bung Hillman sangatlah berani mengklaim bahwa Motor Honda adalah produksi dari PT YAMAHA.. :butthead: :butthead: :butthead:
Salam bagi semua yang tidak berkacamata kuda.... :heart: :heart: :heart:          


by HILLMAN » Tue Nov 30, 2010 3:10 am
Wah... pengikut ajaran Islam di FFI lengkap hari ini, sudah resah dan gelisah, ditambah pusing lagi.... tetapi alhamdulillah saya tidak resah dan gelisah serta tidak pusing.... ( maaf kidding :lol: )

@ Mas Resah dan gelisah
Anda hanya berputar menghindar ( maaf lagi :lol: )
Untuk pertanyaan anda tulisan mas pusing tentunya sudah menjawab pertanyaan anda.
Sekarang pertanyaan saya tentunya anda dapat jawab bukan ? Atau masih ada persediaan alasan untuk menghindar yang lain lagi ?
Dipersilahkan saya menunggu anda.


@ Mas Pusing
Rupanya anda mendasari klaim anda dari kamus Al Munjid karya sang "kafir" Frater Loius Ma'luf al-Yassu'i dan Frater Bernard Tottel al-Yassu'i, sayangnya anda tidak memperhatikan pada nama-nama beliau disematkan kata al Yassu'i yang justru membuktikan "isapan jempol" anda mengenai bahasa Al Quran adalah bukan bahasa Arab.

Itulah sebabnya saya menyarankan untuk jangan memakai pici kebesaran, nanti malah menutup mata anda, saya tuliskan dalam bahasa sederhana untuk anda apa bukti yang menyatakan sebaliknya dari klaim anda dengan menggunakan nama beliau.

Kata اليسوعي - al Yasuu'i = The Jesuit = Ordo Jesuit (salah satu Ordo dari gereja Katolik) yang disematkan dibelakang nama beliau-beliau ini menunjukan bahwa beliau adalah bagian dari satu kelompok besar Jesuit yang mempunyai kaidah tersendiri yang mengikat anggotanya, maka diri mereka ini disebut يسوعيين - yasu‛iyyin - Jesuits = orang-orang Jesuit.

Jadi kedua orang ini di-nisbat-kan dalam satu kelompok besar yang memiliki kaidah yang sama berlaku bagi diri mereka yaitu kaidah tata aturan Ordo Jesuit, Dengan demikian tentu tidaklah seperti pendapat anda, bahwa Frater Louis adalah anggota Ordo Jesuit sedangkan Frater Bernard adalah angota Ordo lain serumpun dengan Ordo Jesuit.

Demikianlah halnya dengan al Quran dan Kitab lain yang dituliskan dalam kaidah yang sama yaitu kaidah tata bahasa Arab, maka kedua kitab ini terikat pada kaidah tata bahasa Arab. Pastinya sesuai dengan kajian di atas, maka tidak bermakna kitab lain adalah bahasa Arab sedangkan Al Quran adalah bahasa berbeda yaitu bahasa serumpun bahasa Arab.

Itulah contoh sederhana "ya" nisbah yang benar, dimana Al Quran dan Kitab lain tersebut di-nisbat-kan pada satu aturan yang sama yaitu tata bahasa Arab, sebagaimana Frater Louis dan Frater Bernard di-nisbat-kan pada satu aturan kelompok yang sama yaitu tata aturan Ordo Jesuit.


Btw, bukankah jelas tertulis bahwa Al Quran diturunkan dalam lisan orang-orang Arab ?


بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِين
- bilisaanin 'arabiyyin mubiinin = dengan lisan orang-orang Arab yang jelas.


Atau Al Quran memang tidak sejelas apa yang di tuliskan di bawah ini ?


بِتَرتِيِب يَسوعيين مُّبِين
- bitartiibin yasu‛iyyin mubiinin = dengan aturan orang-orang Jesuit yang jelas.



Paham ? :lol:


Salam bagi orang yang mau berpikir.

by pusing » Sun Dec 05, 2010 10:08 am
Hillman wrote:
Tolong jelaskan pada saya yang tidak paham tata bahasa Arab ini tentang "ya nisbah" dan juga tolong jelaskan juga apakah kata-kata yang saya kutip tadi termasuk "ya nisbah".... dipersilahkan.


Salam bagi semua orang yang berpikir.

Sudah saya ajukan penjelasannya diawal Thread ini mengenai "ya"nisbah. Disini akan saya ulang dan tambah jelaskan lebih sederhana lagi agar anda mengerti.
"ya" nisbah ialah huruf "ya"bertasdid yang berdiri sendiri kemudian disematkan/ ditambahkan pada isim jamid yaitu kata benda yang dasarnya adalah asal/asli. "Ya"nisbah ini diperuntukkan fungsinya terbatas kepada kata benda yang menunjukkan kepada isim jamid yang nakirah, guna menjelaskan maknanya tentang kesamaan sifat pada kontekstualnya.
Adapun beberapa contoh kata benda asli (isim jamid) yang menunjukkan kepada orang diantaranya:
اُمٌّ - ummun = seorang ibu
اَبٌ - abun = seorang bapak.
عَرَبٌ `arabun = seorang arab.
اَعْرَابٌ - a` raabun = orang orang arab.
اَعْجَمٌ - a` jamun = seorang asing.
Dan lain sebagainya yang menunjukkan kepada orangnya.

Selain dari pada kata benda asli(isim jamid) yang nakirah, tidak bisa disematkan oleh huruf "ya"nisbah.
Adapun Kata benda yang menunjukkan kepada orang, apabila disematkan oleh huruf"ya"nisbah yang fungsinya merumpunkan atau menggolongkan menjadi sifat pada kontekstualnya, maka menjadi bermakna sebagai berikut:
اُمِّيٌّ - ummiyyun = memiliki sifat keibuan atau semacam induk.
اَبِيٌّ - abiyyun = memiliki sifat seperti bapak/kebapak bapakkan.
عَرَبِيٌّ `arabiyyun =memiliki sifat seperti orang arab/kearab araban.
اَعْرَابِيٌّ - a` raabiyyun = seperti orang orang arab
اَعْجَمِيٌّ - a` jamiyyun = seperti orang asing.

by pusing » Sun Dec 05, 2010 2:16 pm
Hillman wrote:
Rupanya anda mendasari klaim anda dari kamus Al Munjid karya sang "kafir" Frater Loius Ma'luf al-Yassu'i dan Frater Bernard Tottel al-Yassu'i, sayangnya anda tidak memperhatikan pada nama-nama beliau disematkan kata al Yassu'i yang justru membuktikan "isapan jempol" anda mengenai bahasa Al Quran adalah bukan bahasa Arab.

Itulah sebabnya saya menyarankan untuk jangan memakai pici kebesaran, nanti malah menutup mata anda, saya tuliskan dalam bahasa sederhana untuk anda apa bukti yang menyatakan sebaliknya dari klaim anda dengan menggunakan nama beliau.

fakta sebaliknya anda tidak teliti dan mencoba dahulu sebelum memakai peci. Disaat anda ditawarkan peci yang sesuai untuk anda, anda langsung menolak sebelum menggunakannya terlebih dahulu.
Sudah pernah saya katakan. Saya terenyuh dan kasihan kepada anda.. Fanatis berlebihan. Lihatlah diri anda..selalu memperhatikan siapa orang yang menyampaikan dan bukan memperhatikan apa yang disampaikan orang. Itulah yang disebut fanatis berlebihan.PAHAM??

Memangnya urusan saya dan anda apa, kalau nama tersebut disematkan Kata اليسوعي - al Yasuu'i = The Jesuit = Ordo Jesuit (salah satu Ordo dari gereja Katolik) ??

Oya saya lupa..andakan fanatis. jadi kalau yang menyampaikan orang kafir selalu salah dan kalau yang menyampaikan Ali sina selalu benar.
Semula saya mengajukan munawwir, Munjid dan alquran agar anda dapat membedakan penggunaan penggunaan kata benda serta yang mana yang diperbolehkan dan yang mana yang tidak.

Kenyataan menunjukkan lagi kalau anda mengulangi kebiasaan yang lalu...(maaf) mengidap syndrome beo.
Coba perlahan lahan anda perhatikan kembali ciri cirinya dari kata اليسوعي - al Yasuu'i adalah kata benda yang menunjukkan kepada orangnya dan kata tersebut adalah isim jamid/kata benda asli/mula.

Lain halnya dengan kata benda yang menunjukkan kepada sifat yang terdapat didalam KALIMAT:
بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ
مُّبِين
- bilisaanin `arabiyyin mubiinin

dan lihatlah terjemah dibawah ini:
Hillman wrote:

bilisaanin 'arabiyyin mubiinin = dengan lisan orang-orang Arab yang jelas.

kalimat na`at man`ut diselewengkan maknanya menjadi menunjukkan kepada orangnya atau menjadi kalimat mudhaf wa mudhaf ilaih...Sungguh benar benar tidak tahu malu. :butthead: :butthead:

Coba bandingkan lagi kata benda yang tidak semestinya tetapi anda paksakan menjadi sebuah kalimat.
penggunaan kata اليسوعي - al Yasuu'i(dengan ber alif lam)--->>Isim jamid.
Anda paksakan isim jamid tersebut kedalam sebuah kalimat na`at man`ut
بِتَرتِيِب يَسوعيين مُّبِين
- bitartiibin yasu‛iyyin
mubiinin = dengan aturan orang-orang Jesuit yang jelas. Dimana yasu‛iyyin adalah kata yang menunjukkan kepada sifat dari tartiibun.Ini bukan orang,tetapi sifat.PAHAM??
Dan terjemahnya anda paksakan ngawur menjadi sama antara isim jamid dan sifat dalam kalimat.
Hillman wrote:
bitartiibin yasu‛iyyin[/color] mubiinin = dengan aturan orang-orang Jesuit yang jelas.

benar benar Sangat sangat sangat memalukaaannn :lol: [-X [-X

by pusing » Sun Dec 05, 2010 9:52 pm
Hillman wrote:
Mas Resah, rupanya anda tidak dapat membedakan makna kata bahasa Arab di bawah ini :

Perbedaan antara kata إسلامي - 'islamy dengan kata إسلاميين - 'islamiyyin ?
Perbedaan antara kata عربي - 'araby dengan kata عَرَبِيٍّ - 'arabiyyin ?
Maaf, saya ragu anda dapat menjelaskan "ya" nisbah jika anda tidak dapat melihat perbedaan dari kata-kata bahasa Arab tersebut.
Mudah-mudahan pendapat saya salah, dan dipersilahkan anda menerangkan pada saya yang tidak paham bahasa Arab ini. :lol:

Anda belum mengemukakan pendapat. kalimat diatas hanyalah sebuah pertanyaan mengenai perbedaan diantara dua buah kata benda.

Kata إسلامي - 'islamy dibentuk dari kata benda اِسْلَامٌ -Islaamun , kemudian digandeng dengan kata/huruf ي - "ya" yang menunjukkan "kepunyaan".
Dimana kata benda اِسْلَامٌ -Islaamun dibentuk dari kata kerja tiga huruf pokok tambahan satu yaitu اَسْلَمَ - يُسْلِمُ - اِسْلَامًا - aslama - yuslimu - islaaman, yang memiliki arti = Menyelamatkan.
Jadi gandengan dua bentuk tersebut menjadi kata إسلامي - 'islamy, yang memiliki arti = Islamku.

Selanjutnya maaf, untuk kata إسلاميين - 'islamiyyin, Alquran tidak mungkin memiliki kaedah/hukum untuk membunyikan kata benda seperti itu.
Entah dari antahberantah mana anda bisa menuliskan bentuk seperti itu. :-k

Salam bagi semua yang tidak mengajukan karangan bebas... :heart: :heart:

Ke Bagian : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: